Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Kartun Pakistan "Burka Avenger" Siap Mengglobal

Kompas.com - 06/08/2013, 15:21 WIB
RAWALPINDI, KOMPAS.COM — Kartun pahlawan super Pakistan yang memerangi penjahat dengan menyamar dalam balutan burka hitam siap mengglobal, demikian menurut seorang perempuan yang menjadi penciptanya, dengan rencana untuk menayangkan serial tersebut di 60 negara.

Animasi berbahasa Urdu yang berjudul Burka Avenger itu memperlihatkan petualangan seorang guru sopan santun yang menggunakan kekuatan supernya untuk memerangi preman lokal yang mencoba menutup sekolah khusus perempuan tempat ia bekerja. Animasi ini pun ditayangkan stasiun televisi Pakistan pada bulan lalu.

Komedi aksi untuk anak-anak itu menyentuh permasalahan di negara tersebut, tempat para militan Taliban mencegah ribuan anak perempuan bersekolah di daerah barat laut dan menyerang para aktivis yang mengampanyekan pendidikan mereka.

Pria di belakang Burka Avenger, bintang pop Haroon Rashid, mengatakan bahwa ia kewalahan dengan respons terhadap film tersebut. "Penerimaannya sangat fenomenal, di luar ekspektasi kami," ujarnya. "Kami membuat serial TV kecil ini untuk Pakistan, tapi sepertinya seluruh dunia ingin mengetahui Burka Avenger."

Menurut Rashid, sebuah perusahaan distribusi TV di Eropa telah menghubungi mereka dan berencana menerjemahkan serial itu ke dalam 18 bahasa, termasuk Inggris dan Perancis, serta menayangkannya di 60 negara.

Masalah pendidikan anak perempuan di wilayah barat laut Pakistan yang konservatif dan dinodai militan menjadi berita di seluruh dunia pada Oktober tahun lalu ketika Taliban menembak aktivis remaja bernama Malala Yousafzai. Malala, yang mengampanyekan hak anak-anak perempuan untuk bersekolah, bertahan dalam serangan tersebut dan bulan lalu memberikan pidato luar biasa di markas PBB di New York.

Rashid mengatakan bahwa Malala merupakan "pahlawan super kehidupan nyata" atas keberaniannya. Serangan terhadapnya pun terjadi saat mereka menyiapkan episode awal Burka Avenger. "Kami semua terkesima karena kami menulis kisah yang persis sama mengenai anak perempuan yang melawan penjahat yang mencoba menutup sekolahnya," ujarnya. "Saya tidak pernah mendengar tentang Malala sebelumnya. Apa yang terjadi dalam kehidupan seakan-akan meniru apa yang ada di layar kami ketika kami sedang mengembangkan film itu."

Hampir setengah anak-anak di Pakistan dan hampir tiga perempat anak-anak perempuan tidak terdaftar di sekolah dasar, menurut PBB dan statistik pemerintah yang diterbitkan pada akhir tahun lalu.

Jiya, guru dan tokoh utama film kartun itu, berubah menjadi pahlawan berpakaian burkak yang terampil dalam seni bela diri demi melawan "kebodohan dan tirani" di desa fiktif Halwapur. Hanya bersenjatakan buku dan pena, perempuan itu mengalahkan orang fasik Baba Bandook dan kaki tangannya, yang mencakup Vadero Pajero, seorang politisi korup, sosok yang sudah familier dengan para orang dewasa Pakistan.

Ada perdebatan dalam pers bahasa Inggris Pakistan tentang apakah pilihan Jiya yang menyamar merupakan tanda pemberdayaan atau mempromosikan sesuatu yang telah digunakan untuk menindas perempuan. Namun Yousaf Ejaz, direktur artistik film itu, mengatakan bahwa inspirasi tersebut datang dari masa kecilnya.

"Saya penggemar berat Batman, dan nenek saya, dia memiliki burkak," katanya. "Jadi kembali ke masa kecil, ketika dia pergi, kami akan mencuri burkaknya dan bertindak seperti Batman, mengenakan burkak itu: 'Saya Batman, lihat saya.' Jadi itu adalah salah satu inspirasi yang memicu ketika saya sedang berbicara dengan Haroon tentang ide-ide awal Burka Avenger."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com