TEHERAN, KOMPAS.com - Iran meminta Irak melakukan pengusutan setelah kantor konsulat mereka di kota suci Najaf dibakar pada Rabu (27/11/2019).
Pembakaran itu menjadi eskalasi dramatis dalam demonstrasi menentang pemerintah yang sudah menewaskan lebih dari 350 orang itu.
Baca juga: Datang ke Aksi Protes, Seorang Pria Irak Bawa Seekor Singa
Api yang berkobar dan dan asap hitam pekat terlihat dari kantor konsulat Iran, berlokasi di kawasan selatan kota suci Najaf.
"Kemenangan bagi Irak!" hingga "Iran keluar" diteriakkan oleh para demonstran ketika konsulat itu dibakar Rabu malam waktu setempat.
Juru bicara kementerian luar negeri Abbas Mousavi, dikutip kantor berita pemerintah IRNA, mengecam pembakaran itu.
Dilansir AFP Kamis (28/11/2019), Mousavi mendesak Baghdad supaya segera bertindak dan menangkap pelaku pembakaran.
"Iran secara resmi sudah mengomunikasikan kegelisahan kami kepada Kedutaan Besar Irak d Teheran," terang Mousavi.
Insiden di Najaf merupakan serangan kedua terhadap konsulat Iran. Sebelumnya pada awal November, kantor mereka di Karbala juga dibakar.
Pasukan keamanan pun langsung dikerahkan untuk mengamankan lokasi, dengan menembak mati empat orang demonstran.
Hubungan dua negara dekat namun rumit. Pada 1980-1988, sempat pecah perang setelah Saddam Hussein menginvasi Iran.
Namun kini, Teheran mempunyai pengaruh yang signifikan atas Baghdad. Baik di level pemerintahan hingga militer.
Baca juga: Demonstrasi Menentang Pemerintah Kembali Terjadi di Irak, 42 Orang Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.