Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2019, 12:15 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MOSUL, KOMPAS.com - Sejumlah keluarga di Irak berbondong-bondong untuk merayakan Tahun Baru Kurdi.

Setelah ISIS dikalahkan, mereka memulai kembali perayaan tahunan di tepi Sungai Tigris. Namun, perasaan bahagia yang dibawa justru berakhir dengan kepedihan.

Kapal feri yang membawa mereka justru terbalik karena kelebihan penumpang pada Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Kapal Terbalik di Irak karena Kelebihan Penumpang, 54 Orang Tewas

Diwartakan kantor berita AFP, jumlah korban tewas bertambah menjadi 94 orang. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, sebanyak 55 orang dapat diselamatkan.

Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi menerbitkan tiga hari berkabung nasional saat mengunjungi lokasi tragedi itu.Dia meminta investigasi secepatnya untuk memastikan siapa yang bertanggung jawab.

Kapal awalnya dipenuhi dengan pria, perempuan, dan anak-anak yang menyeberangi Tigris menuju tempat piknik populer untuk merayakan Nowruz atau Tahun Baru Kurdi.

Nowruz menjadi hari libur di Irak yang sekaligus menandai awal musim semi.

"Ini bencana, tidak ada yang mengharapkan itu," kata seorang pemuda yang baru saja berhasil lolos dari maut dan mencapai pantai.

"Ada banyak orang di kapal, terutama wanita dan anak-anak," ucapnya.

Salah satu sumber keamanan Mosul menyebutkan, permukaan air saat itu sedang tinggi sementara kapal penuh sesak karena ada lebih dari 100 penumpang di dalamnya.

Dia menduga kedua faktor itu yang menyebabkan kapal feri terbalik.

"Kapal itu tenggelam karena terlalu banyak penumpang," kata pejabat keamanan di Mosul.

Baca juga: Pengadilan Irak Hukum Mati Anggota ISIS asal Belgia

Sementara itu, Kementerian Kehakiman Irak telah memerintahkan penangkapan 9 orang dari perusahaan kapal feri. Perusahaan juga telah dilarang untuk beroperasi.

Petaka kapal besar terakhir di Irak terjadi pada Maret 2013 ketika sebuah restoran terapung tenggelam di Baghdad, menewaskan lima orang.

Beberapa pemimpin politik mengecam kurangnya keamanan di fasilitas rekreasi yang bobrok.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com