Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Ohsumi Meluncur, Jepang Jadi Negara Keempat dengan Misi Antariksa

Kompas.com - 11/02/2019, 16:11 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Misi antariksa yang dilakukan sejumlah negara selalu menarik untuk diikuti. Awalnya, Uni Soviet dan Amerika Serikat menjadi negara yang menjadi pelopor. Dua negara itu kemudian memicu terjadinya "Space Race" atau balapan misi antariksa sejak periode 1960-an.

Perancis menyusul menjadi negara ketiga yang meluncurkan misi antariksa. Negara itu menerbangkan satelitnya pada 1965.

Keinginan untuk terlibat dalam pengembangan ilmu pengetahuan menyebabkan salah satu negara di Asia melakukan hal yang sama, yaitu Jepang.

Pada 11 Februari 1970, satelit Ohsumi milik Jepang meluncur ke angkasa. Selain sebagai negara pertama di Asia yang meluncurkan misi antariksa, Jepang menjadi negara keempat di dunia.

Pencapaian tertinggi

Jepang mulai berbenah setelah melihat tiga negara mengembangkan misi antariksa. Dengan mengandalkan sejumlah tim peneliti, Jepang berhasil mengembangkan satelitnya sendiri.

Dilansir dari Nasa.gov, Ohsumi berbentuk prisma poligonal dengan dilengkapi baterai 5.184 sel surya yang dipasang di badan satelit. Konsumsi daya rata-rata adalah 10,3 W.

Satelit ini mempunyai berat sekitar 24 kilogram. Tujuan pembuatan adalah untuk observatorium kecil yang membawa lima percobaan yang dirancang untuk melakukan pengamatan ionosfer terhadap suhu dan kepadatan, pengukuran emisi matahari, dan pengukuran partikel energetik.

Baca juga: Saat Satelit Komunikasi Pertama Meluncur Bawa Pesan Natal Eisenhower

Pukul 01.25 pagi waktu setempat, satelit itu meluncur dari Kagoshima Space Center di Kyushu. Ohsumi meluncur dengan dorongan roket Lambda-4S buatan AS yang digunakan untuk menempatkannya di orbit elips, 250 mil (400 km) di atas Bumi.

Itu adalah pencapaian besar dari teknologi roket Jepang, yang telah dibangun sejak roket Pensil pada 1955, untuk akhirnya membawa satelit yang diproduksi di dalam negeri ke langit di Bumi.

Periode komunikasi antara Ohsumi dengan bumi sebenarnya hanya berlangsung 14 hingga 15 jam. Akan tetapi, karena orbit yang dimasukkan adalah hyperellipse dengan 337 km perigee dan 5.151 km apogee, Ohsumi bisa hidup lama.

Dua bulan setelah Jepang meluncurkan Ohsumi, China menjadi kekuatan antariksa kelima di dunia yang meluncurkan satelit, ketika berhasil meluncurkan Mao 1 ke luar angkasa.

Satelit itu, dinamai Mao Zedong, dari nama pemimpin komunis China. Satelit mengorbit Bumi dan menyiarkan lagu patriotik China.

Menghilang

Pada pukul 5.45 pagi waktu setempat pada 2 Agustus 2003, Ohsumi, satelit buatan pertama Jepang, memasuki kembali atmosfer Bumi.

Posisi ketika kembali ke bumi menuju ke Afrika Utara, dekat gurun di sekitar perbatasan Mesir dan Libya.

Ohsumi menghilang secara alami tanpa meninggalkan jejak, dan mengubur dirinya sendiri.

Berharap bahwa pengembangan ruang angkasa Jepang akan menghidupkan kembali kekuatan solidaritas pada masa itu, akhirnya pada Oktober 2003 Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA) lahir.

Baca juga: Mengenal Selene/Kaguya, Wahana Antariksa Pertama Milik Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com