Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Satelit Komunikasi Pertama Meluncur Bawa Pesan Natal Eisenhower

Kompas.com - 18/12/2018, 20:10 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber NASA

KOMPAS.com - Saat pengetahuan dan teknologi eksplorasi luar angkasa semakin berkembang, kebutuhan akan alat komunikasi canggih menjadi kebutuhan yang perlu dipenuhi.

Salah satu cara yang dianggap perlu dilakukan adalah dengan menempatkan semacam alat khusus yang berfungsi sebagai penyalur sinyal komunikasi. Alat khusus ini ditempatkan di luar angkasa, dengan menggunakan bantuan roket dalam peluncurannya.

Pada era 1950-an, militer Amerika Serikat juga membutuhkan alat untuk memperluas jangkauan komunikasinya. Lewat Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Sinyal Angkatan Darat di bawah arahan dari Badan Proyek Penelitian Lanjutan, sebuah satelit pun dibuat.

Satelit Komunikasi pertama dunia ini diberi nama "Project SCORE (Signal Communications by Orbiting Relay Equipment). Dengan berat sekitar 68 kilogram, satelit ini kelak membantu pengembangan komunikasi bagi militer dan warga sipil AS.

Baca juga: Kisah Sputnik 1, Satelit Pertama Dunia yang Meluncur ke Angkasa

Belajar dari pengalaman

Proyek ini merupakan tahap lanjutan yang dikembangkan berdasarkan pengalaman-pengalaman program luar angkasa di dunia.

Setelah wahana luar angkasa Sputnik 1 dan 2 yang diluncurkan Rusia berhasil mencapai orbitnya, menjadikan keinginan yang lain dari pihak lain untuk mengembangkan program satelit lanjutan.

AS mempunyai keinginan untuk meluncurkan satelit komunikasi pertama dunia. Akhirnya Project SCORE berhasil dibuat. Mereka akan menggunakan rudal Atlas sebagai wahana untuk membawa naik SCORE.

Karena lokasi orbitnya yang diperkirakan rendah, harapan hidup dari satelit hanya dua hingga tiga minggu.

Orbit rendah dan hidup pendek akan membatasi peluang untuk relay real time antara dua stasiun bumi. Oleh karena itu, mode store and forward ditambahkan dengan memasukkan tape recorder.

Langkah ini juga akan memberi satelit kemampuan siaran di seluruh dunia. Selain itu, perekam kaset kedua ditambahkan ke paket komunikasi secara rahasia.

Baca juga: Ironi Satelit TV Relay 1, Siarkan Pidato Kennedy dan Berita Kematiannya

Meluncur dan membawa pesan

Pada Desember 1958, satelit SCORE (Signal Communications by Orbiting Relay Equipment) milik Angkatan Darat siap diluncurkan. Pesan prarekam yang disiapkan oleh anggota tim SRDLSCORE dimuat di tape recorder.

Namun, pada menit terakhir, Presiden Dwight Eisenhower dibujuk untuk merekam pesan Natal kepada dunia. Rekaman Presiden Eisenhower dibawa ke situs peluncuran Cape Canaveral. Paket komunikasi sudah disegel dalam rudal Atlas yang ada di landasan peluncuran dan diberi bahan bakar.

Pada pagi hari itu, 18 Desember 1958, Angkatan Darat AS mengirimkan pesan Presiden Eisenhower ke Cape Canaveral untuk diluncurkan. Payload SCORE dengan patuh mencatat pesan baru ke kedua perekam kaset utama dan cadangan.

Roket Atlasnasa.gov Roket Atlas

Setelah persiapan matang, roket itu meluncur ke luar angkasa menuju orbit bumi dengan menggunakan roket Atlas seberat 4.082 kilogram.

Pada orbit pertama, ketika satelit melewati California, muatan utama tidak merespons dengan benar.

Akhirnya pada 19 Desember, tape recorder cadangan menanggapi perintah yang dikodekan dari tanah dan mengirimkan pesan Presiden pada frekuensi gelombang pendek ke dunia.

Paket SCORE terus bekerja dengan sempurna, menanggapi transmisi realtime dan storeandforward dan teletype 78 antara stasiun-stasiun ground yang berlokasi di Georgia, Texas, Arizona dan California.

Setelah 12 hari, baterainya mengalami kerusakan. Pada 21 Januari 1959, satelit masuk kembali ke atmosfer Bumi dan terbakar.

Selain tercatat sebagai satelit komunikasi pertama dunia, satelit ini juga termasuk percobaan pertama yang berhasil dengan menggunakan Atlas menuju angkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com