Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2019, 21:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia berjanji bakal mempertahankan kepentingannya di Venezuela. Salah satunya dalam menjaga aset minyak milik negara tersebut.

"Rusia akan mempertahankan kepentingannya di Venezuela dalam hukum internasional menggunakan seluruh mekanisme yang tersedia untuk kami," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada media di Rusia, Selasa (29/1/2019).

Di tengah krisis politik yang terjadi di Venezuela dan tekanan internasional terhadap Presiden Nicolas Maduro, Rusia tetap menjaga hubungan dekatnya dengan pemimpin yang kembali terpilih dalam pemilu akhir tahun lalu itu.

Kerja sama antara kedua negara juga terjalin di bidang pertambangan, dengan perusahaan minyak Rusia, Rosneft yang telah memberi pinjaman uang kepada perusahaan minyak negara Venezuela PDVSA.

Baca juga: AS Serahkan Kendali Rekening Venezuela kepada Pemimpin Oposisi

Melansir dari Russian Times, Rosneft telah memberi pinjaman sebesar 6 miliar dollar AS (sekitar Rp 83 triliun) kepada PDVSA, yang sudah harus ditebus dalam pasokan minyak mentah pada akhir tahun ini.

Menurut S&P Global Patts, perusahaan penyedia informasi komoditas energi, hingga November 2018, Venezuela masih memiliki tanggungan pinjaman sebesar 3,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 43 triliun) kepada Rosneft.

Kedua perusahaan juga memiliki kerja sama lima proyek hulu di Venezuela.

Sebelumnya diberitakan, Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi kepada perusahaan minyak negara Venezuela pada Senin (28/1/2019).

Sanksi dijatuhkan demi membantu mencegah aset negara Venezuela jatuh ke tangan rezim Maduro, serta dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk rakyat negara itu.

Sanksi tersebut dijatuhkan menyusul pemerintah AS yang mendukung ketua Majelis Nasional, sekaligus pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden interim Venezuela dan menolak pemerintahan Maduro.

Sementara Kremlin, memandang sanksi AS terhadap PDVSA sebagai langkah "ilegal", menunjukkan "persaingan yang tidak adil", dan upaya mengganggu urusan internal Venezuela.

"Rusia kini tengah menilai konsekuensi potensial dari sanksi kepada PDVSA terhadap Moskwa," tambah Peskov.

Baca juga: Putin dan Erdogan Menyatakan Dukungan terhadap Presiden Maduro

Menurut seorang analis yang ditunjuk Platts, apa pun hasil krisis politik di Venezula, Rosneft tidak akan memutus aset minyaknya di negara itu, karena minyak menjadi satu-satunya bentuk pembayaran yang dapat diperoleh dari negara itu.

Diperkirakan aset Rosneft di Venezuela mencapai 2,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 34,8 triliun) dan ditambah 2,5 miliar dollar lainnya dari pasokan minyak mentah untuk pinjaman ke PDVSA.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com