Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kerja Sama Militer, Tiga Kapal Perang China Merapat di Kamboja

Kompas.com - 09/01/2019, 19:57 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Tiga kapal perang milik China dilaporkan telah merapat ke pelabuhan di Kamboja, pada Rabu (9/1/2019). Kunjungan tersebut dijadwalkan berlangsung selama empat hari.

Banyak pihak yang kemudian menduga kunjungan angkatan laut China itu sebagai salah satu upaya memamerkan kekuatan armadanya kepada sekutunya di Asia Tenggara.

Tiga kapal perang milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China itu berlabuh di Pelabuhan Sihanoukville, direncanakan akan tetap berada di sama hingga 12 Januari mendatang.

Satu kapal yang terbesar memiliki panjang 180 meter. Demikian kata juru bicara kementerian pertahanan, Chhum Socheat kepada AFP.

Baca juga: Kapal Perang China Hadang Kapal Perang AS di Laut China Selatan

"Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama, terutama antara angkatan laut kedua negara," ujar Socheat, yang sekaligus membantah tuduhan bahwa China hanya ingin memamerkan kekuatannya.

Ditambahkannya, selama kunjungan para delegasi Angkatan Laut China juga akan bertemu dengan komandan militer dan Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Banh.

China telah menjadi investor terbesar di Kamboja dan menyuntikkan miliaran dana ke perekonomian negara itu, meski ada banyak pandangan buruk mengenai catatan buruk hak asasi manusia.

Sebagai timbal balik, China dikabarkan telah melakukan pertukaran militer tingkat tinggi dan memicu spekulasi akan adanya rencana membangun pangkalan angkatan laut di lepas pantai Kamboja.

Beberapa kali latihan militer gabungan telah dilaksanakan, sementara di bulan Juni, Beijing menjanjikan bakal memberikan dana 100 juta dollar untuk memodernisasi angkatan bersenjata Kamboja.

Namun Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menegaskan bahwa rumor pangkalan laut China tidak benar dan bahwa negara tidak akan membiarkan keberadaan militer asing di wilayahnya.

Sebagai balasan atas dukungan yang telah diberikan sejak lama, pemerintah Kamboja membuktikan diri sebagai sekutu yang dapat diandalkan di Asia Tenggara, terutama dalam perselisihan di Luat China Selatan dengan sejumlah negara.

Meski bantuan dari China telah banyak membantu perkembangan dan pertumbuhan di Kamboja, sejumlah warga justru khawatir negara mereka akan semakin jatuh dalam kekuasaan negara adikuasa di Asia itu.

Baca juga: Kapal Perang China Tempel 2 Kapal Perang AS di Selat Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com