Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Dapat Pasok Peralatan Militer Tak Terbatas ke China

Kompas.com - 02/11/2018, 18:51 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

LONDON, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan pertahanan Inggris telah mendapat lampu hijau untuk memasok barang dalam jumlah tak terbatas kepada militer China.

Tak disebutkan perusahaan yang dimaksud, namun disampaikan Departemen Perdagangan Internasional Inggris, lisensi ekspor individu terbuka (OIEL) telah dimiliki perusahaan tersebut sejak April lalu, dua bulan setelah kunjungan Perdana Menteri Inggris Theresa May ke Beijing.

Tak seperti transaksi-transaksi sebelumnya yang melibatkan penjualan persenjataan Inggris ke China yang dibatasi oleh jumlah dan nilai, di bawah perjanjian baru tersebut, ekspor barang dapat dilakukan dalam jumlah tak terbatas.

Selain itu, tidak hanya penjualan persenjataan, transaksi juga dapat meliputi peralatan, komponen, perangkat lunak, hingga teknologi untuk sistem radar militer yang kemungkinan dibutuhkan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.

Baca juga: Modernisasi Militer, China Tambah Senjata Nuklirnya

Menurut basis data kontrol ekspor strategis, menggambarkan peralatan yang dicakup oleh lisensi tersebut sebagai sistem akusisi target, kendali persenjataan dan penanggulangan untuk pesawat terbang, helikopter dan pesawat tanpa awak.

"Ini berpotensi menjadi sebuah lisensi besar dan lisensi itu mengatakan pengguna mereka adalah angkatan udara," kata Andrew Smith, juru bicara organisasi nonpemerintah, Campaign Againts Arms Trade (CAAT), yang berbasis di London.

Smith menambahkan, sebuah lisensi ekspor individu terbuka biasanya akan tetap berlaku untuk lima hingga 10 tahun.

"Nilai lisensi tidak pernah dipublikasikan sehingga diperkirakan angkanya bisa sangat tinggi," kata Smith, dilansir SCMP.

Namun menurut Smith, tidak hanya Inggris yang memiliki lisensi serupa untuk penjualan peralatan militer ke China dan hampir semua eksportir senjata besar melakukan hal yang sama.

Departemen Perdagangan Inggris belum bersedia memberikan komentar terkait kesepakatan tersebut.

Baca juga: Menhan China: Militer Bakal Gunakan Segala Cara jika Taiwan Berpisah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com