Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Berencana Jual Aset Malaysia, Begini Tanggapan Najib

Kompas.com - 10/10/2018, 15:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menanggapi kabar bahwa penerusnya, Mahathir Mohamad, berencana menjual aset.

Diwartakan The Star Rabu (10/10/2018), Najib menilai rencana pemerintahan saat ini untuk menjual aset adalah langkah yang tak bijak.

Dia menyoroti perkataan Tony Pua, pejabat khusus di kantor Kementerian Keuangan yang menuturkan pemerintah berniat menjual lahan.

Baca juga: Bayar Utang Rp 3.600 Triliun, Mahathir Berencana Jual Aset Malaysia

Selain itu, mereka juga mempertimbangkan menjual aset di Badan Penanaman Modal Nasional (PNB) serta Khazanah Nasional.

PM yang berkuasa di periode 2009-2018 itu menjelaskan melalui status Facebooknya bahwa aset Khazanah dan PNB mengalami peningkatan selama dia menjabat.

Dia mencontohkan aset PNB meningkat dari sebelumnya 120 miliar ringgit, sekitar Rp 439,3 triliun, di 2008 menjadi 279,2 miliar ringgit, sekitar Rp 1.022 triliun, pada 2017.

Dia khawatir penjualan aset itu bukan untuk membayar utang Malaysia, namun untuk menutupi kerugian 40 miliar ringgit, atau Rp 146,3 triliun.

Kerugian itu, kata Najib, berasal dari sejumlah kebijakan populis seperti pengembalian Pajak Penjualan dan Jasa (SST) maupun memperkenalkan lagi subsidi.

Mantan PM yang saat ini tersandung dugaan korupsi 1Malaysia Berhad Development (1MDB) meminta pemerintahan Mahathir meninjau kembali kebijakannya.

"Meningkatkan ekonomi negara merupakan cara yang paling tepat untuk mendapatkan pendapatan," tutur eks PM berusia 65 tahun tersebut.

Sebelumnya, Mahathir mengungkapkan rencana untuk menaikkan pendapatan guna membayar utang sebesar 1 triliun ringgit, atau Rp 3.663 triliun.

PM berumur 93 tahun itu menjelaskan, pihaknya saat ini mempertimbangkan kebijakan menerapkan pajak baru dan menjual aset Malaysia.

"Pajak ini tidak akan membebani rakyat Malaysia terlalu banyak. Karena itu kami masih mencari formulasi yang tepat," papar Mahathir.

Baca juga: Mahathir Bakal Buka Donasi untuk Bantu Lunasi Utang Rp 3.500 Triliun

PM dari koalisi Pakatan Harapan itu menuturkan, aset yang bakal dijual bakal berbentuk tanah maupun aset berharga yang lain.

Mahathir menjabarkan pendahulunya, Najib Razak, menjual aset itu kepada pihak asing yang dia anggap tak memberikan dampak positif bagi Malaysia.

PM yang berkuasa di 1981 hingga 2003 itu berkata dia mempunyai niat untuk menjual aset tersebut kepada rakyat Malaysia sendiri.

"Mereka mengembangkan aset seperti misalnya membangun kawasan permukiman yang bisa memberikan mereka keuntungan," beber dia.

Baca juga: Bantu Bayar Utang Negara, Raja Malaysia Batalkan Perayaan Ulang Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com