Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Kurangi Utang Negara, PM Malaysia Batalkan 3 Proyek dengan China

Kompas.com - 21/08/2018, 16:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan tiga proyek yang bekerja sama dengan China akan dibatalkan.

Pernyataan itu dia sampaikan saat melakukan kunjungan resmi ke China, seperti diwartakan AFP, Selasa (21/8/2018).

Dia mengatakan proyek dengan total senilai 22 miliar dollar AS atau Rp 320,8 triliun akan dibatalkan, sampai negaranya dapat membayar utang yang menyentuh 1 triliun ringgit atau Rp 3.500 triliun.

Proyek tersebut termasuk jalur kereta api yang menghubungkan pesisir timur Malaysia ke Thailand Selatan dan Kuala Lumpur, serta dua jalur pipa gas.

Baca juga: PM Malaysia Minta Bantuan China Atasi Masalah Fiskal Negara

"Saya menjelaskan mengapa kami tidak bisa mengeksekusi ECRL (East Coasr Rail Link)," katanya.

"Ini karena pinjaman uang terlalu banyak, yang kami tidak mampu bayar, dan juga karena kami belum memerlukan proyek itu untuk saat ini," ucap Mahathri.

"Masalah kami sekarang adalah bagaimana mengatasi defisit keuangan," imbuhnya.

Proyek rel kereta api dipegang oleh perusahaan raksasa China Communications Construction Company, dan sebagian besar dibiayai oleh pinjaman dari Export-Import Bank of China.

Sementara itu, Kementerian Keuangan Malaysia pada Juli lalu menyebut, 88 persen dari biaya dua proyek pipa gas senilai 9,4 miliar ringgit atau Rp 33,4 triliun telah dibayarkan ke kontraktor China.

Sekitar 13 persen proyek tersebut telah dikerjakan. Salah satu proyek pipa itu berada di negara bagian Sabah di pulau Kalimantan, dan satu lagi di semenanjung Malaysia mengarah ke negara bagian utara Kedah.

Baca juga: Mahathir: Bunga Utang Pemerintahan Dahulu Saja Sudah Bikin Bangkrut

Mei lalu, Mahathir juga telah menangguhkan rencana proyek kereta cepat Singapura-Kuala Lumpur yang telah disepakati beberapa tahun lalu. Dia menilai proyek tersebut terlalu mahal.

Pada Senin (20/8/2018), Mahathir bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang. Dia meminta pemimpin China untuk membantu masalah fiskal yang membeli negaranya.

"Mungkin (China) dapat membantu kami dalam menyelesaikan masalah fiskal internal kami," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com