PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron panen kritikan setelah mengunjungi sebuah pulau di kawasan Karibia pekan lalu.
Pasalnya, ketika berpose dengan dua pemuda setempat, salah satunya mengacungkan jari tengah ke arah kamera sehingga menjadi kontroversi.
Diwartakan Russian Today Minggu (30/9/2018), Macron mengunjungi Pulau Saint-Martin setahun setelah dihantam Badai Irma.
Baca juga: Tolak Seruan Trump, Macron Ingin Iran Tetap Jual Minyak
Selama lima jam, Macron mengunjungi sejumlah rumah, dan berbicara dengan warganya mengenai kehidupan mereka serta cara mereka memulihkan diri pasca-bencana.
Di salah satu rumah, presiden berusia 40 tahun itu bertemu dua pemuda bertelanjang dada. Salah satunya mengaku baru keluar dari penjara karena melakukan aksi perampokan.
On ne trouve même plus de mots pour exprimer notre indignation.
— Marine Le Pen (@MLP_officiel) September 30, 2018
La France ne mérite certainement pas cela. C’est impardonnable ! MLP pic.twitter.com/Lvf2k8cO8S
Kepada pemuda itu, Macron mencoba menghibur dengan mengatakan dia harus meninggalkan masa lalunya, dan fokus untuk membangun kembali daerahnya.
Setelah berkata demikian, dia berfoto dengan memeluk salah satu pemuda yang mengacungkan jari tengahnya. Foto tersebut langsung menuai kecaman.
Pemimpin oposisi Marine Le Pen mengunggah foto itu di Twitter-nya, dan berkomentar dia sampai kehabisan kata-kata karena terlalu marah.
"Perancis jelas tidak berhak menerimanya. Sangat tidak bisa diterima!" kata Le Pen. Sejumlah netizen juga menyuarakan kekecewaannya.
"Foto terburuk yang pernah ada sejak sejarah fotografi dan Republik Perancis ini berdiri," kecam salah seorang warganet.
Macron bereaksi dan berujar pemuda itu mengacungkan jari tengahnya karena dia telah menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri mereka.
"Alasan saya terpilih sebagai presiden mengalahkan Le Pen adalah saya mencintai anak-anak di negara ini tanpa peduli masa lalu mereka," tegas dia dikutip AFP.
Mantan Menteri Ekonomi 2014-2016 itu juga dikritik karena dianggap tak menunjukkan empati kepada seorang pemuda yang mengaku tak punya pekerjaan.
Dia mengaluh seringkali pernyataannya disalahartikan. Namun, dia tidak menyesal karena merasa perlu memberikan semangat agar dia bisa mendapat pekerjaan.
Selain itu, dia menegaskan bakal terus bertemu dengan warga meski terus dikritik. "Maaf saja, saya tak berniat mengubahnya," tegas dia.
Baca juga: Macron Tegur Remaja yang Tak Sopan Panggil Namanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.