Pilot Perempuan Pertama Jet Tempur Jepang Terinspirasi Film Top Gun

TOKYO, KOMPAS.com - Pilot perempuan pertama jet tempur Jepang mengatakan, dia terinspirasi setelah menonton film Top Gun.

Letnan Satu Misa Matsushima resmi dilantik sebagai pilot jet tempur dalam upacara yang berlangsung Jumat (24/8/2018), seperti dilansir CNN.

Matsushima berkata, dia menonton film yang dibintangi Tom Cruise dan Kelly McGillis pada 1986 tersebut ketika masih berstatus siswa SD.

Baca juga: Jepang Bakal Segera Miliki Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama

"Semenjak saya menonton film tersebut, saya mengagumi posisi sebagai pilot jet tempur," kata tentara berusia 26 tahun itu.

Kekagumannya membawa warga asli Yokohama tersebut masuk ke Akademi Pertahanan Nasional, dan lulus di 2014.

Setelah mendapatkan lisensi pilot di 2016, dia mulai fokus untuk melakoni latihan menjadi pilot pesawat tempur bersama lima orang koleganya.

"Sebagai pilot perempuan pertama jet tempur, saya bakal berjuang untuk memenuhi ekspektasi publik. saya harap bisa menginspirasi yang lain," ujarnya.

Setelah dilantik, Matsushima bakal ditempatkan di Pangkalan Udara Nyutabaru, dan mendapat kewenangan mengemudikan F-15J.

F-15 merupakan jet tempur yang bisa mencapai kecepatan 2,5 Mach, atau 3.086 km per jam. Pesawat itu juga mampu membawa delapan radar dan rudal inframerah.

"Saya berharap Matsushima bisa melewati berbagai kerikil yang ada di depannya, dan menjadi panutan bagi wanita yang ingin seperti dirinya," kata sang instruktur, Osamu Uemori.

Dalam kicauan di Twitter, JASDF mengatakan awalnya tidak menerima tentara wanita hingga 1993. Setelah itu, sejumlah posisi mulai dibuka bagi wanita.

Namun, mereka masih dilarang untuk menjadi pilot jet tempur maupun pesawat pengintai hingga larangan itu dicabut di 2015.

Total, terdapat 13.707 tentara perempuan. Mengisi 6,1 persen pasukan Jepang yang keseluruhan berjumlah 310.457 baik aktif maupun cadangan.

Target pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe adalah menaikkan jumlah partisipasi perempuan di militer menjadi sembilan persen di 2030.

Baca juga: Kisah Cincin Pilot AS yang Gugur 73 Tahun yang Lalu