Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang Kuda Nil saat Memotret, Turis asal China Tewas

Kompas.com - 13/08/2018, 10:26 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

NAIROBI, KOMPAS.com - Seorang turis asal China tewas diserang seekor kuda nil saat sedang memfoto hewan tersebut dari pinggir Danau Naivasha di Rift Valley, Kenya.

South China Morning Post mengabarkan pada Senin (13/8/2018), seorang turis asal China lainnya terluka dalam peristiwa tersebut yang terjadi pada Sabtu (11/8/2018).

Badan Cagar Alam Kenya menyatakan, korban terluka kini menjalani perawatan di rumah sakit di Naivasha, sekitar 91 km dari Nairobi.

Baca juga: Cegah Penyebaran Antraks, Zambia Izinkan Perburuan 1.000 Ekor Kuda Nil

Melansir Xinhua, dua turis itu sedang mengambil foto kuda nil, kemudian diserang sekitar pukul 15.00 waktu setempat di Lake Naivasha Sopa Resort.

Menanggapi insiden, Kedutaan Besar China di Kenya mengirim utusan ke tempat kejadian.

Selain itu, kedubes juga meminta pihak berwenang Kenya untuk meningkatkan keamanan di resor wisata untuk menghindari serangan satwa liar.

"Kedutaan Besar China di Kenya akan bekerja sama dengan pemerintah Kenya untuk membantu mengevakuasi tubuh korban, mengobati yang terluka dan menangani dampaknyaa," kata juru bicara kedubes China.

Juru bicara cagar alam Paul Udoto mengatakan, belum diketahui dengan jelas bagaimana serangan terhadap dua wisatawan asal China dapat terjadi.

Menurut dia, turis jarang diserang oleh satwa liar karena mereka biasanya dilindungi oleh pemandu wisata.

Sementara itu, beberapa jam sebelumnya, kuda nil juga menyerang nelayan setempat hingga tewas.

Baca juga: Pertarungan Dua Kuda Nil Jantan Terekam Kamera di Afrika

"Korban digigit pada bagian dada dan lukanya serius. Dia meninggal beberapa menit setelah dibawa dari danau," kata kepala penyidik kriminal Rift Valle, Gideon Kibunja.

Dengan adanya dua korban tewas, jumlah kematian akibat serangan kuda nil di sekitar Danau Naivasha menjadi enam orang sepanjang tahun ini.

BBC melaporkan, kuda nil tergolong hewan agresif dan memiliki gigi tajam. Beratnya bisa mencapai tiga ton. Binatang tersebut diperkirakan telah menewaskan 500 orang setiap tahunnya di Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com