Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuda Nil Tertua Mati di Kebun Binatang Manila

Kompas.com - 10/07/2017, 15:56 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Bertha, yang diyakini sebagai kuda nil tertua di dunia, mati dalam usia 65 tahun di kebun binatang Manila, Filipina.

Pengelola kebun binatang, Senin (10/7/2017) mengatakan, usia Bertha lebih panjang 10 tahun dibandingkan sebagian besar kuda nil lainnya.

Hewan berbobot 2,5 ton itu ditemukan mati di kandangnya pada Jumat (7/7/2017). Hasil otopsi menyebutkan, penghuni tertua kebun binatang itu mati akibat sejumlah organ tubuhnya sudah tak berfungsi.

"Bertha termasuk hewan-hewan penghuni pertama kebun binatang ini. Pasangannya mati pada 1980-an dan mereka tak menghasilkan keturunan," kata James Dichaves, direktur kebun binatang.

Baca: Kuda Nil Tertua di AS Mati dalam Usia 58 Tahun

Bertha tiba di Manila pada 1959 saat berusia tujuh tahun ketika kebun binatang itu baru dibuka. Dichaves mengatakan, pihak kebun binatang kehilangan catatan soal asal usul Bertha.

"Menyantap rumput, buah-buahan, dan roti, Bertha hidup jauh lebih panjang dari usia 40-50 yang merupakan usia rata-rata kuda nil di alam liar maupun di penangkaran," kata Dichaves.

Para pengelola kebun binatang Manila yakin Bertha merupakan kuda nil tertua di dunia hingga saat kematiannya.

Pada 2012, seekor kuda nil bernama Donna, penghuni kebun binatang Mesker Park, Indiana, AS mati dalam usia 62 tahun. Saat itu, Donna dinyatakan sebagai kuda nil tertua di dunia.

Tahun lalu, seekor kuda nil jantan bernama Bertie disuntik mati dalam usia 58 tahun di kebun binatang Denver, Colorado, AS.

Kematian Bertha, membuat Mali, seekor gajah jantan Asia berusia 43 tahun menjadi hewan tertua di antara 500 ekor hewan koleksi kebun binatang Manila.

Para pegiat hak-hak hewan selama tujuh tahun terakhir mendesak agar Mali "pensiun" dan dikirim ke suaka gajah di Thailand.

Baca: Induk Kuda Nil Serang Buaya yang Incar Bayinya

Para aktivis ini meyakini Mali si gajah hidup menderita karena perlakuan buruk dan kesepian.

Namun, kementerian lingkungan Filipina mengizinkan kebun binatang tetap memelihara Mali setelah para dokter memastikan Mali dalam kondisi sehat.

Selain itu, para pakar juga khawatir karena tidak bisa memastikan reaksi Mali saat melihat gajah lain di suaka tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com