WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) menyiapkan klarifikasi atas kecaman yang menguar karena bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir Reuters via Newsweek Selasa (17/7/2018), Trump terlihat menuliskan sejumlah catatan di dokumen klarifikasi itu.
Namun, catatan yang dibuat presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Paman Sam" itu menjadi bahan olok-olok netizen.
Baca juga: Dikritik, Trump Ralat Pernyataannya Saat Konferensi Pers Bersama Putin
Sebabnya, dia salah mengeja kalimat there was no collusion (tidak ada kongkalikong) menjadi there was no colusion.
Salah satunya adalah editor sekaligus penerbit situs Talking Points Memo, Josh Marshall, di akun Twitter-nya.
"Trump menulis there was no collusion (dieja dengan bahasa Trumpian) di berkas yang disiapkan stafnya," sindir Marshall.
Trump wrote “There was no collusion” (spelled in Trumpian) on the prepared remarks his staff made him read about would/wouldn’t. pic.twitter.com/Pm3c3nkT5C
— Josh Marshall (@joshtpm) July 17, 2018
Dalam klarifikasi itu, Trump menyebut terdapat kesalahan kata dalam would yang seharusnya menjadi wouldn't.
"Kalimatnya seharusnya berbunyi 'Saya tidak punya alasan mengapa harus percaya mereka (Rusia) mencampuri Pemilihan Presiden (Pilpres)'," kata Trump.
Presiden 72 tahun itu melanjutkan, dia meyakini sepenuhnya temuan yang didapatkan oleh badan intelijensi AS.
"Namun, bisa jadi orang lain. Ada banyak orang pastinya terlibat. Saya yakin tidak ada kongkalikong dalam Pilpres ini," tegas Trump.
Sebelumnya, dia menuai kritikan ketika melangsungkan pertemuan dengan Putin di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7/2018).
Saat itu, dia mengatakan telah berbicara kepada Putin perihal temuan 12 perwira intelijen Rusia mencampuri Pilpres 2016.
"Saya tidak punya alasan untuk tak percaya. Presiden Putin menunjukkan karakter kuat dalam pembelaannya," tutur Trump.
Sontak Trump langsung dikecam oleh mantan direktur Badan Intelijen Pusat (CIA), John Brennan di Twitter.
Brennan menulis konferensi pers Trump bukan lagi dikategorikan sebagai pelanggaran berat atau ringan.
"Ini sudah masuk ranah pengkhianatan. Tidak saja karena komentar tololnya. Namun Trump sudah dikuasai Putin," kecam Brennan.
Baca juga: Bertemu Putin, Trump Dikecam sebagai Pengkhianat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.