Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Ketinggalan Pesawat, Pria di India Bikin Laporan Ancaman Bom

Kompas.com - 20/06/2018, 14:49 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

JAIPUR, KOMPAS.com - Seorang pria di India ditahan karena membuat laporan palsu tentang ancaman bom dalam pesawat yang hendak lepas landas. Pria itu mengaku sengaja membuat laporan palsu karena takut ketinggalan pesawat.

Sebuah laporan ancaman bom diterima pusat panggilan maskapai penerbangan IndiGo pada Selasa (19/6/2018). Laporan yang diterima sekitar pukul 05.30 itu menyebut adanya bom dalam pesawat untuk penerbangan dari Jaipur menuju Mumbai.

Melansir Hindustan Times, laporan itu kemudian diteruskan ke Komite Penaksiran Ancaman Bom. Pihak berwenang yang melakukan investigasi menyatakan telepon tersebut sebagai ancaman bom spesifik.

Meski ada laporan tersebut, penerbangan IndiGo tersebut tetap terbang dan dapat mendarat dengan selamat di Mumbai pukul 06.55 pagi waktu setempat.

Baca juga: Bikin Laporan Ancaman Bom Palsu, Aktor di AS Ditangkap Polisi

"Pusat panggilan IndiGo menerima telepon sekitar pukul 05.30 pagi dari orang tak dikenal yang menyebut adanya ancaman bom di penerbangan 6E 218 dari Jaipur menuju Mumbai."

"Kami segera melaporkan masalah ini ke Komite Penaksiran Ancaman Bom (BTAC) dan menjalankan semua protokol keamanan yang ditetapkan."

"Pihak berwenang melakukan penyelidikan dan menyatakan panggilan itu sebagai ancaman bom spesifik. Setelah mendapat izin, operasi penerbangan dilanjutkan seperti biasa," kata maskapai IndiGo dalam pernyataannya.

Hasil penyelidikan pihak berwenang kemudian mengidentifikasi Mohit Kumar Tank, seorang warga Jaipur, sebagai pelaku pembuat laporan palsu.

Tank, yang berprofesi sebagai koreografer, mengaku membuat panggilan palsu tersebut karena takut ketinggalan pesawat.

"Maskapai terkait kemudian menelepon penumpang yang ketinggalan penerbangannya itu dan meyakinkan bahwa dia akan mendapat tiket untuk penerbangan berikutnya."

"Namun ketika penumpang itu tiba di Bandara Jaipur, Pasukan Keamanan Industri Pusat (CISF) menginterogasi pelaku. Dia kemudian diserahkan ke polisi Sanganer untuk penyelidikan lebih lanjut," kata seorang pejabat bandara.

Baca juga: Cerita Jokowi di Afghanistan, Deg-degan Ancaman Bom hingga Jaminan Ashraf Ghani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com