Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Jadi Penyihir, Seorang Janda Tua Diperkosa Beramai-ramai

Kompas.com - 12/03/2018, 14:44 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

NEW DELHI, KOMPAS.com — Warga sebuah desa di Negara Bagian Jharkand, India, beramai-ramai memerkosa seorang janda tua yang dituduh sebagai tukang sihir.

Insiden ini sebenarnya terjadi pekan lalu, tetapi baru diketahui setelah korban melapor ke polisi pada Minggu (11/3/2018).

Dalam laporan itu, korban mengatakan, dia tinggal di kediaman menantunya di Desa Badi, Distrik Khunti, selama delapan bulan terakhir.

Tiba-tiba, pada 7 Maret lalu sekelompok warga desa mendatangi kediamannya dan menyeretnya untuk dihadapkan ke pengadilan desa.

Baca juga: Diyakini Tukang Sihir, Pria Ini Tewas Ditembak Warga Desa

Di pengadilan itu, para tetua desa menyebutnya sebagai seorang tukang sihir yang menyebabkan sejumlah anak di desa itu jatuh sakit.

Akhirnya, janda tua itu dibawa ke sebuah hutan tak jauh dari desa, di mana dia kemudian diperkosa beberapa warga.

Setelah diperkosa, korban juga diancam akan menerima konsekuensi berat jika melaporkan peristiwa yang menimpanya itu ke polisi.

Namun, keluarga si janda tua berhasil mendorong dan menumbuhkan keberanian korban untuk melapor ke polisi.

"Kami kini melakukan investigasi kasus ini dan sudah mengirim petugas ke lokasi untuk mengumpulkan informasi," kata perwira polisi Distrik Khunti, Ashwini Kumar Sinha.

Dia menambahkan, langkah hukum akan diambil setelah investigasi selesai.

Sementara itu, korban langsung dilarikan ke rumah sakit pemerintah untuk menjalani pemeriksaan medis.

Baca juga: Dituduh Jadi Penyihir, Dua Perempuan Dipaksa Makan Kotoran Manusia

Bulan lalu, dua perempuan yang merupakan ibu dan anak diseret dari kediaman mereka dan dipaksa makan kotoran manusia.

Dalam insiden yang juga terjadi di Jharkand itu, ibu dan anak tersebut juga dituduh sebagai tukang sihir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com