Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diyakini Tukang Sihir, Pria Ini Tewas Ditembak Warga Desa

Kompas.com - 06/07/2016, 20:35 WIB

PHNOM PEHN, KOMPAS.com - Seorang pria Kamboja yang diyakini menyebarkan penyakit kepada warga desa lewat ilmu hitam tewas dibunuh.

Kepolisian setempat, Rabu (6/7/2016), menyebut pembunuhan ini adalah sebuah aksi balas dendam warga yang merasa menjadi korban pria itu.

Chhem Yin tewas ditembak dengan menggunakan senapan serbu AK-47 setelah warga desa setempat empat kali mencoba membunuh pria berusia 34 tahun itu.

Kepolisian setempat mengatakan, warga desa sebelumnya sudah mengadu ke polisi karena curiga Chhem Yin menggunakan ilmu hitam untuk membuat warga jatuh sakit.

Sebagian besar warga Kamboja yang tinggal di pedesaan masih mempercayai ilmu hitam dan orang-orang yang diyakini adalah dukun atau tukang sihir kerap menjadi korban kekerasan.

Pembunuhan, yang terjadi pada awal pekan ini, muncul setelah pembunuhan dua pria lain yang diyakini warga sebagai tukang sihir. Salah seorang dari mereka tewas dipenggal dan lainnya ditikam.

"Pembunuhan ini adalah sebuah balas dendam karena warga desa yakin bahwa pria itu adalah seorang tukang sihir," kata kepala kepolisian setempat, Srey Chhumneth kepada harian The Cambodia Daily.

"Petugas kami sedang melakukan pencarian pelaku yang berhasil meloloskan diri setelah melakukan perbuatannya," tambah Chhumneth.

Chhumneth melanjutkan, belum lama ini polisi pernah memeriksa korban terkait tuduhan warga. Namun, saat itu korban mengatakan dia sama sekali tidak menguasai ilmu hitam.

Warga desa percaya ayah Chhem Yin adalah tukang sihir dan menurunkan kemampuannya kepada pria itu.

"Dia bukan orang jahat, tapi sebagian besar warga tak menyukainya karena yakin dia menguasai ilmu hitam ayahnya," kata Keo Sokunthea, wakil kepala polisi provinsi Pursat.

"Saya telah mendengar beberapa orang pernah berusaha membunuh dia sebelumnya,  tapi tak ada yang tahu siapa mereka," tambah Sokunthea.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com