Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Pemerintahan di India Diminta Tampung Tunawisma pada Malam Hari

Kompas.com - 12/02/2018, 12:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Arab News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pengadilan Tertinggi di India meminta kepada otoritas lokal untuk mempertimbangkan mengubah gedung-gedung pemerintahan yang kosong menjadi tempat penampungan bagi tunawisma di malam hari.

Para hakim pengadilan tinggi India pada pekan lalu mengatakan, langkah mengubah gedung pemerintahan yang tak terpakai menjadi tempat penampungan merupakan opsi terbaik lantaran tidak perlu mengeluarkan dana untuk pembangunan penampungan baru.

Hal tersebut menyusul adanya kekhawatiran akan semakin tingginya angka kematian di jalanan akibat suhu rendah di musim dingin.

Baca juga: Di India, Tunawisma Meningkat Jutaan Rumah Baru Justru Kosong

Melansir dari Arab News, Senin (12/2/2018), pada pekan pertama Januari 2018 lalu, tercatat sudah ada 44 kematian tunawisma yang dilaporkan terjadi di New Delhi.

Meski tidak bersifat mengikat, perintah pengadilan tinggi tersebut dapat menjadi jawaban atas keputusan Mahkamah Agung pada 2012 lalu yang memerintahkan negara untuk membangun tempat penampungan bagi pra tunawisma.

"Tidak hanya bisa menjadi solusi jangka panjang, cara ini juga lebih hemat biaya bagi pemerintah daerah," kata Shivani Chaudhry, direktur eksekutif kelompok advokasi hak milik dan hak asasi manusia di New Delhi.

Banyak tunawisma di perkotaan India merupakan pekerja migran yang datang ke kota untuk mencari pekerjaan.

Mereka terpaksa tinggal di gubuk tipis bahkan di bawah jalan layang karena kurangnya perumahan dengan harga terjangkau.

Baca juga: India Bakal Gratiskan Program Kesehatan untuk 500 Juta Warga

Beberapa negara bagian, seperti Gujarat dan Bihar telah membangun penampungan tersebut, meski harus dengan harga tanah yang mahal.

"Namun tempat penampungan hanyalah langkah awal dalam rangka pemenuhan hal perumahan rakyat dan upaya pemerintah harus diarahkan untuk memungkinkan tunawisma mengakses perumahan yang layak," kata Chaudhry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com