Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diculik Militer, Perempuan Ini Baru Bertemu Keluarganya Setelah 40 Tahun

Kompas.com - 10/12/2017, 11:15 WIB

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang dipisahkan dari ibunya sejak saat ia lahir, akhirnya dipertemukan kembali dengan sanak keluarganya oleh lembaga Para Nenek Plaza de Mayo di Argentina.

Organisasi Nenek Plaza de Mayo yang dibentuk pada 1977 bertujuan untuk mempertemukan kembali keluarga dengan anak-anak mereka yang hilang selama masa kediktatoran militer di Argentina.

Sejauh ini, organisasi tersebut telah mengidentifikasi dan mempertemukan 126 anak.

Terkini adalah Adriana, yang  berhasil dipertemukan dengan keluarganya setelah 40 tahun terpisah.

Baca juga: Koleksi Artefak Hitler Ditemukan di Ruang Tersembunyi di Argentina

Adriana, yang meminta agar nama keluarganya tidak diumumkan, teridentifikasi setelah dilakukan tes DNA.

Hasil tes menunjukkan jika Adriana cocok dengan salah satu pasangan yang hilang saat Argentina dikuasai militer.

Dalam sebuah konferensi pers, Adriana mengatakan, ia baru mengetahui jika dirinya diadopsi setelah pasangan suami istri yang membesarkannya meninggal.

"Setelah mengetahui hal itu, saya langsung mendatangi organisasi Nenek. Saya ingin tahu apakah saya adalah anak perempuan dari orang-orang yang hilang, mengingat tanggal lahir saya," katanya merujuk pada ratusan anak yang diculik dari para aktivis sayap kiri di bawah junta militer antara tahun 1976 dan 1983.

Adriana sudah melakukan tes DNA, namun setelah empat bulan, organisasi Nenek masih belum menemukan kecocokan dengan keluarga mereka yang hilang atau dibunuh oleh rezim militer.

"Saya kemudian berpikir, mungkin orangtua kandung saya meninggalkan, atau memberikan atau menjual saya karena mereka tidak menginginkan saya," kata Adriana.

Ia akhirnya dihubungi Komisi Nasional untuk Hak Identitas (CONADI) pada hari Senin (4/12/2017) yang mengatakan mempunyai informasi untuk langsung disampaikan padanya.

Adriana pun langsung menjumpai komisi tersebut dan diberi tahu bahwa ia adalah putri dari pasangan Violeta Ortolani dan Edgardo Garnier.

Baca juga: Dianggap Punya Hak Asasi, Pengadilan Argentina Bebaskan Simpanse dari Kebun Binatang

Orangtua Adriana bertemu saat mereka sama-sama menjadi mahasiswa teknik di kota La Plata dan juga aktif dalam kelompok mahasiswa sayap kiri.

Sang ibu, Violeta Ortolani ditahan oleh militer pada bulan Desember 1976 ketika tengah hamil delapan bulan. Menjadikan Adriana lahir dalam tahanan pada bulan Januari 1977.

Sedangkan ayahnya, Garnier ditangkap sebulan kemudian saat ia mencari istri dan anaknya yang hilang.

Baik Violeta Ortolani maupun Edgardo Garnier, yang berusia 23 dan 21 tahun saat ditahan, tidak pernah terlihat lagi. Mereka adalah dua dari sekitar 30.000 orang yang hilang selama junta militer.

Sang nenek, nyonya Garnier tidak pernah berhenti mencari cucunya yang hilang dan menjadi sosok utama dalam organisasi Nenek Plaza de Mayo.

Ia tidak bisa hadir saat konferensi pers pada Selasa (5/12/2017), tapi Adriana mengatakan jika dia sudah berbicara dengan neneknya melalui telepon.

"Ia tak hanya cantik di luar namun ia juga memiliki kecantikan di dalam, begitu juga dengan kepribadiannya," kata Adriana tentang neneknya.

Baca juga: Perempuan Arab Saudi Habiskan Rp 41,8 Miliar untuk Mendapat SIM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com