Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Merendahkan Perempuan, China Tutup "Kelas Moralitas"

Kompas.com - 04/12/2017, 18:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menyatakan telah menutup sebuah kelas moralitas karena dianggap melecehkan perempuan.

Diberitakan AFP Senin (4/12/2017), kelas moralitas bagi perempuan didirikan di Kota Fushun oleh Asosiasi Peneliti Kebudayaan Tradisional Fushun dengan izin dewan kota.

Kelas itu mengajarkan tentang nilai-nlai tradisional Konfusius.

Namun, kelas itu menimbulkan amarah publik China setelah beredar sebuah video seorang guru yang merendahkan murid-muridnya.

Dalam kelas itu, si guru berkata bahwa "perempuan harus irit bicara, lebih banyak melakukan pekerjaan rumah tangga, dan menutup rapat mulut mereka".

Guru itu melanjutkan, seorang perempuan tidak boleh berusaha menjadi seorang pemimpin. Dia harus legawa untuk tetap berada di kasta paling bawah.

Baca juga : Diktator Zimbabwe Masuk Nominasi Peraih Hadiah Perdamaian Konfusius

"Jika kalian memilih memesan makanan alih-alih memasak, maka kalian sudah gagal sebagai perempuan," ujar guru tersebut.

Harian Xinhua melansir, warganet sangat marah dengan ucapan guru di video itu. "Ini bukanlah moralitas perempuan. Ini adalah perbudakan perempuan!" kecam salah seorang netizen di Weibo.

Dinas pendidikan Fushun menyatakan, kelas itu ternyata tidak tidak memiliki izin mengajar. "Kami akan menutup tempat itu secepatnya," demikian pernyataan dinas pendidikan.

"Kelas moralitas" tidak hanya sebatas mengajarkan nilai Konfusius. Melainkan juga kaligrafi, seni bela diri, hingga apresiasi terhadap sastra klasik.

Sejak Partai Komunis berkuasa di China 1949, Konfusius tidak diberikan di sekolah.

Namun, tren itu berubah pasca-Xi Jinping menjabat sebagai presiden sejak 14 Maret 2013. Xi sering mengutip ajaran Konfusius dalam setiap propaganda.

Baca juga : Pecahan Peluru dari Zaman Perang Diangkat dari Kaki Perempuan China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com