Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekejaman Penjara Assad: Zahira Diperkosa 5 Tentara selama 14 Hari

Kompas.com - 30/08/2017, 15:05 WIB
Ericssen

Penulis

KOMPAS.com - DISIKSA dan diperkosa berkali-kali hingga tidak mampu lagi berbuat apa-apa, demikian Zahira (bukan nama sebenarnya) memulai kisah kelamnya.

Kisah kehidupannya kelam dan mengerikan setelah dia tiba-tiba ditangkap di tahun 2013 oleh pasukan yang loyal terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Seperti dikutip dari harian The Independent, Zahira menceritakan bagaimana dia langsung ditelanjangi kemudian diikat di tempat tidur.

Dia diperkosa beramai-ramai oleh 5 orang tentara. Seorang tentara merekam tindakan biadab itu dan mengancamnya akan menyebarkan video itu kepada para sahabat dan keluarganya.

Empatbelas hari kemudian dia mengalami dirinya diperkosa tanpa henti, terus..., dan terus, serta dianiaya. Puncaknya dia juga dielektrokusi dan dipukul dengan selang pipa.

Ada juga satu kali dia diikat dan terus dipukuli tanpa henti di wajahnya. Sel sementara yang dihuninya sendiri sangatlah kecil dan menakutkan.

Baca: Diungkap, Kekejaman Rezim Suriah yang Gantung 13.000 Orang di Penjara

Ukurannya tidak lebih dari 1x1 meter tanpa adanya penerangan alami.

Zahira akhirnya dipindahkan ke penjara permanen di mana dia dikurung di sel yang berukuran 3x4 meter.

Yang mengerikan ada 48 wanita lain yang ditahan di sel itu. Saking padatnya, penghuni sel harus mengambil jatah waktu bergantian hanya untuk tidur.

Mereka juga hanya diizinkan menggunakan toilet untuk buang air setiap 12 jam sekali. Yang semakin memilukan adalah mereka hanya diperbolehkan untuk mandi setiap 40 hari sekali.

Zahira akhirnya lolos dari tempat mengerikan itu setelah dia berkali-kali kehilangan kesadaran. Diapun dikirim ke rumah sakit.

Diagnosis dokter menemukan dia menderita hepatitis, anemia dan radang paru-paru. Empat bulan lamanya durasi yang diperlukan Zahira untuk memulihkan dirinya.

Alat vital rusak 

Dia juga harus menjalani operasi di bagian vitalnya yang rusak akibat pemerkosaan berkali-kali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com