Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Turki Gagalkan Parade Gay pada Hari Raya Idul Fitri

Kompas.com - 26/06/2017, 07:45 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com –  Polisi Turki menggagalkan upaya para aktivis gay untuk mengadakan sebuah parade di Istanbul karena melanggar larangan resmi dari pemerintah setempat.

Polisi menembakkan peluru karet pada sekelompok aktivis gay, sekitar 40 orang, di kota terbesar di Turki tersebut, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP, Minggu (25/6/2017), bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.

Aksi dilakukan tepat sehari setelah kantor Gubernur Istanbul mengeluarkan peringatan bahwa pawai gay bisa menimbulkan masalah keamanan dan aksi itu dapat mengganggu ketertiban umum.

Parade gay di Turki, terutama di kota Istanbul, telah dilarang oleh otoritas setempat selama tiga tahun terakhir ini setelah ada ancaman nyata dari kelompok ultanasionalis.

Baca: Parade "Gay Pride" Terbesar di Dunia, Jutaan Orang Beraksi di Sao Paulo

Pihak berwenang sebelumnya telah menerjunkan kepolisian dalam jumlah besar di pusat kota, Istanbul.

Massa aktivis gay semula berkumpul di Lapangan Taksim, Minggu (25/6/2017). Mereka tidak menghirauan imbaun polisi agar segera bubar, hingga akhirnya dibubarkan secara paksa.

Polisi membubarkan dengan menembakkan peluru karet dan menahan sejumlah orang yang berusaha untuk bertahan menggelar aksi mereka.

Tahun ini merupakan tahun ketiga berturut-turut di mana pawai gay dilarang, dan panitia aktivis gay mengecam langkah tersebut.

"Kami tidak takut, kami di sini, kami tidak akan mengubah pendirian kami," kata pihak panitia dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Baca: Gubernur New York Tunjuk Hakim Gay untuk Pengadilan Tinggi

"Kami ke sini untuk menunjukkan bahwa kami akan terus berjuang dengan sebuah tekad demi harga diri kami," katanya.

Dalam salah satu acara pawai terbesar LGBT di wilayah mayoritas Muslim itu, parade Gay Pride 2014 di Istanbul menarik puluhan ribu orang.

Tahun lalu, kota yang beberapa kali diguncang aksi pengeboman oleh kelompok militan ISIS dan Kurdi, panitia melarang pawai LGBT.

Polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pemrotes yang menentang pelarangan tersebut.

Sebelas aktivis diadili di Istanbul minggu ini karena menentang larangan pemerintah tersebut tahun lalu, namun mereka semua akhirnya dibebaskan.

Baca: Leo Varadkar, Perdana Menteri Gay Pertama di Irlandia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com