Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Uang Tunai Rp 5,7 Miliar ke Belgia, Diplomat Perancis Ditahan

Kompas.com - 23/05/2017, 08:13 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, di kalangan korps diplomatik Prancis, Boris Boillon dikenal sebagai diplomat dengan bintang yang tengah naik daun.

Namanya melambung saat menjadi duta besar Perancis termuda di masa pemerintahan Presiden Nicolas Sarkozy dengan penugasan di Irak dan Tunisia.

Ketika itu Boillon bahkan menyebut dirinya "Sarko Boy" atau kira-kira bisa diartikan anak emas Sarkozy.

Baca: Diplomat Korut: Uji Coba Rudal adalah Tindakan Bela Diri yang Sah

Sekarang, Boillon diadili di Paris setelah pada 2013 diketahui membawa uang kontan 350.000 euro dan 40.000 dolar AS atau sekitar Rp 5,7 miliar saat berusaha naik kereta dengan tujuan Belgia.

Ia menghadapi tuduhan penghindaran pajak.

Berdasarkan undang-undang Perancis, uang kontan yang melebihi nilai 10.000 euro yang dibawa melintasi perbatasan Uni Eropa harus dilaporkan.

Menurut berbagai laporan, uang tersebut dalam pecahan uang kertas 50 euro, 100 euro, 200 euro dan 500 euro.

Selain dikenal sebagai "Sarko Boy", ia juga pernah tampil di sampul majalah selebritas dengan judul berita "James Bond-nya kalangan diplomat".

Boillon dikenal selalu tampil perlente dengan jas hitam dan kemeja putih.

Kariernya yang cemerlang di bawah Sarkozy terhenti seiring dengan berakhirnya masa pemerintahan sang presiden.

Tahun lalu ia kembali aktif di lingkungan diplomatik setelah ditugaskan di kantor PBB di New York.

Soal uang kontan Rp 5,7 miliar, Boillon beralasan uang tersbeut adalah bayaran atas kerjanya sebagai konsultan di Irak.

Baca: "Melawan" Gedung Putih, 900-an Diplomat AS Tanda Tangani Memo Kritik Trump

Ia mengaku bekerja untuk perusahaan yang terlibat program rekonstruksi di Irak. Uang kontan ini, katanya, juga sudah dilaporkan perusahaan konsultan, Spartago.

Pengacaranya mengatakan, mungkin membawa uang kontan dalam jumlah besar dianggap aneh, tapi di Irak hal semacam itu merupakan hal wajar karena tidak ada sistem perbankan yang memadai di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com