Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Pilpres Iran, Penting tapi Tak Bisa Calonkan Diri

Kompas.com - 16/05/2017, 11:49 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Saat warga Iran masuk ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru, Jumat pelan ini (19/5/2017),  semua calon di kertas suara adalah pria.

Hampir empat dekade berlalu sejak Revolusi 1979 yang menciptakan Republik Islam Iran, namun tidak ada perempuan yang boleh mencalonkan diri untuk posisi nomor satu negeri itu.

Bukan berarti mereka sama sekali tidak mencoba. Tahun ini, 137 perempuan mengajukan diri.

Bakal calon presiden yang paling terkenal adalah Azam Taleghani, mantan anggota parlemen berusia 72 tahun dan anak dari seorang ayatollah terkenal.

Taleghani sebenarnya sudah berupaya mencalonkan diri sejak tahun 1997 dengan tekad untuk menantang kalimat bermakna ganda di konstitusi Iran, yang selama ini ditafsirkan bahwa hanya pria yang boleh menjadi presiden.

Baca: Ahmadinejad Kembali Calonkan Diri dalam Pilpres Iran

Taleghani berkeras kriterianya bisa diterapkan untuk pria maupun perempuan dan sebagai politisi berpengalaman dia sepenuhnya memenuhi syarat.

Namun badan pengawas pemilihan, Majelis Wali, tidak sepakat dan mendiskualifikasi setiap usahanya. Dia dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Meraih pemilih perempuan

Walau tidak boleh mencalonkan diri, jumlah perempuan di Iran mencapai hampir setengah dari jumlah total pemilih.

Jadi suara mereka cukup penting dan para calon presiden biasanya berupaya untuk menjangkau mereka.

Dalam sebuah acara kampanye, misalnya, Presiden petahana, Hassan Rouhani, menerbitkan fotonya di media sosial yang memicu kebingungan beberapa kalangan.

Dia sedang berjalan-jalan di pegunungan pada suatu akhir pekan bersama dua pendaki perempuan muda.

Salah seorang mengenakan jilbab yang tak sesuai dengan kriteria jilbab versi kalangan garis keras Islam di Iran, sedangkan seorang lagi malah hanya mengenakan topi.

Baca: Ahmadinejad Dicoret sebagai Kandidat Presiden Iran

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com