WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Di AS, sejumlah aksi demonstrasi "anti-Trump" siap digelar seusai pelantikan Donald Trump menjadi Presiden ke-45 AS di Washington DC.
Namun, ternyata tidak sedikit negara-negara asing yang justru bersorak dengan kemenangan Trump. Negara mana sajakah itu?
Rusia
Hampir setengah dari peserta survei di Rusia mengatakan, jika bisa memilih presiden AS, mereka akan memilih Donald Trump.
Hanya empat persen yang mendukung Hillary Clinton, kandidat dari Partai Demokrat yang dikalahkan Trump.
Sepertiga warga Rusia bahkan yakin Trump akan menjadi presiden terbaik dalam sejarah AS.
Israel
Trump juga disebut-sebut sebagai "sahabat sejati" Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirimkan pesan video setelah Trump dinyatakan sebagai pemenang pemilu.
"Presiden terpilih Trump adalah sahabat sejati Israel dan saya tidak sabar untuk bekerja sama dengannya dalam meningkatkan keamanan, stabilitas, dan perdamaian di kawasan kami," ujar Netayahu.
Filipina
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang pernah menyebut Barack Obama sebagai "anak pelacur", termasuk salah seorang kepala negara pertama yang memberi selamat kepada Trump seusai terpilih sebagai presiden.
"Kami berdua sering menyumpah. Saya harus berhenti karena sekarang Trump yang berkuasa. Saya tidak mau bertengkar lagi karena Trump telah menang," katanya.
Suriah
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengecam cara pemerintahan Obama dan negara-negara Barat lainnya dalam menyikapi perang saudara di negerinya.
Belum lama ini Assad mengatakan, Trump bisa menjadi "sekutu alami" Suriah di dalam perang melawan terorisme.