Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Swing State": Peran Krusial Pennsylvania di Pilpres 2016

Kompas.com - 31/10/2016, 20:00 WIB
Ericssen

Penulis

KOMPAS.com - Philadelphia adalah Ibu Kota negara bagian Pennsylvania. Di kota ini jugalah Deklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi Amerika Serikat (AS) ditandatangani oleh para pendiri negeri itu. 

Dalam konteks pemilihan presiden AS 2016 ini, Pennsylvania berkali-kali dikunjungi oleh kedua calon presiden, baik Hillary Clinton maupun Donald Trump.

Tidaklah mengagetkan ternyata, karena memang Pennsylvania merupakan swing state rutin di setiap perhelatan pilpres AS.

Swing state, atau yang juga dikenal dengan sebutan battleground state atau purple state, adalah negara bagian di mana tidak ada satu kandidat atau partai yang memiliki dukungan mutlak untuk mengamankan perolehan suara. 

Di tahun ini, peran Pennsylvania tidaklah pernah sama krusial-nya dengan pilpres sebelumnya.

Sebab, di negara bagian ini angka survei perlu terus diperhatikan, hingga hari pemungutan suara.

Di sisi lain, Pennsylvania dengan 20 electoral votes-nya adalah “tipping state” atau negara bagian yang menjadi titik penentu bagi kedua capres.

Pennsylvania menjadi swing state krusial karena Trump punya kesempatan emas untuk menang di sini.

Padahal, Capres dari Partai Republik selalu mengalami kesulitan memenangi keystone state sejak pilpres 1992.

Jadi apa yang menjadi daya tarik Trump? Pennsylvania didominasi oleh pemilih berkulit putih yang kebanyakan tidak berpendidikan ke jenjang universitas.

Pemilih ini adalah pemilih berkerah biru (kelas pekerja) yang terpikat oleh retorik populis Trump yang mengecam globalisasi dan perdagangan bebas.

Faktor itu yang diyakini mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan terutama di sektor manufaktur yang dialihdayakan ke luar AS.

Demografi pemilih ini sebenarnya sebagian besar adalah pemilih loyal Partai Demokrat yang hari demi hari semakin jauh identifikasi maupun kedekatannya dengan partai itu.

Mereka kebanyakan tinggal di kota kecil dan daerah pertanian.

Peluang Hillary

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com