Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Trump Tidak Layak Disalami"

Kompas.com - 10/10/2016, 20:30 WIB
Ericssen

Penulis

ST LOUIS, KOMPAS.com — Ketua Kampanye Kepresidenan Hillary Clinton, John Podesta, menyatakan Donald Trump tidak layak diberi salam.

John Podesta mengungkapkan hal itu saat menanggapi pertanyaan mengapa kedua calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton dan Donald Trump, tidak bersalaman saat pembukaan debat.

Peristiwa ini sangat tidak biasa mengingat kandidat selalu saling bersalaman sebelum menuju ke podium masing-masing.

Dalam debat pertama, kedua kandidat masih bersalaman yang diawali dengan Hillary menyapa Trump.

Kemudian Hillary memberikan salaman yang disambut Trump.

“Tindak-tanduk Donald Trump dalam beberapa hari terakhir tidaklah layak untuk mendapat sebuah salaman tangan,” tutur Podesta, seperti dikutip dari laman Politico.

Suasana sebelum debat kedua capres yang digelar di di Universitas Washington, St Louis, Missouri, Senin (10/10/2016) pagi WIB, memang sudah panas.

Kampanye pebisnis kontroversial itu mengalami krisis menyusul beredarnya video yang menunjukkan dia mengucapkan hal-hal vulgar mengenai kaum wanita.

Sebuah video yang dirilis Washington Post memperlihatkan dia mengucapkan hal-hal yang "mengerikan" mengenai perempuan.

"Saya bahkan tidak menunggu," kata Trump dengan bangga mengenai bagaimana dia ingin menyentuh organ vital perempuan.

Bahkan, sebelum debat, Trump menggelar konferensi pers sensasional bersama empat wanita yang mengaku pernah dilecehkan oleh mantan Presiden Bill Clinton, suami Hillary Clinton.

Suasana debat pun berlangsung sangat panas yang diwarnai hujan kritik dan “hinaan”.

Baca: Ini 5 “Hinaan” Paling Kasar Saat Debat II Capres AS

Pada akhirnya, walau mereka terlihat canggung, kedua kandidat itu saling bersalaman ketika debat berdurasikan 90 menit itu berakhir.

Atmosfer debat mencair menjelang akhir debat, ketika salah satu hadirin bertanya apa yang dikagumi oleh masing-masing capres dari lawannya.

Hillary menjawab dia mengagumi anak-anak Trump. Sementara Trump menjawab, dia mengagumi semangat juang Hillary yang tidak pernah menyerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com