Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan dan Putin Sepakat Perbaiki Hubungan Kedua Negara

Kompas.com - 10/08/2016, 11:41 WIB

ST PETERSBURG, KOMPAS.com -  Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (9/8/2016), sepakat untuk memperbaiki hubungan kedua negara.

Hubungan Rusia dan Turki mencapai titik terendah setelah militer Turki menembak jatuh jet tempur Rusia di dekat perbatasan Suriah pada November tahun lalu.

Untuk memperbaiki hubungan kedua negara itulah Erdogan berkunjung ke kampung halaman Putin di St Petersburg, sekaligus menjadi kunjungannya ke luar negeri pasca-kudeta.

"Kita semua hidup di masa yang sangat rumit terkait hubungan kedua negara dan kami sangat ingin, dan saya kira teman-teman Turki kita juga ingin menyelesaikan berbagai masalah," kata Putin dalam jumpa pers bersama Erdogan.

Putin menegaskan, memerlukan kerja keras dan waktu cukup lama untuk mengembalikan hubungan kedua negara ke level yang pernah dicapai sebelum Rusia menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Turki.

Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin tersebut juga sepakat untuk memulai kembali  sebuah proyek energi besar yang juga terhenti akibat krisis hubungan kedua negara.

Sementara itu, Erdogan mengatakan, dia berharap hubungan kedua negara akan lebih baik dan menekankan dukungan Putin setelah kudeta militer sangat berarti bagi Turki.

"Kami akan membawa hubungan ini kembali ke level sebelum dan bahkan jauh lebih baik," kata Erdogan.

Setelah jet F-16 Turki menembak jatuh jet tempur Rusia di perbatasan Suriah pada November tahun lalu membuat Putin memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Turki.

Selain itu, kedua pemimpin terlibat perang kata-kata yang semakin memperburuk hubungan kedua negara bertetangga tersebut.

Namun, dalam sebuah langkah yang mengejutkan, Putin menerima surat dari Erdogan yang menyatakan penyesalan terhadap insiden tersebut dan menganggap surat itu sebagai permintaan maaf dari Turki.

Setelah membaca surat Erdogan itu, Putin segera mencabut larangan penjualan paket liburan ke Turki di Rusia dan mengisyaratkan Moskwa akan menghentikan embargo impor makanan produksi Turki.

Pertanda pulihnya hubungan kedua negara semakin kentara setelah Putin langsung menelepon Erdogan untuk memberi dukungan pasca-kudeta militer yang gagal.

Putin adalah pemimpin dunia pertama yang langsung menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Erdogan beberapa jam usai kudeta terjadi.

Selain itu, tak seperti Uni Eropa, Putin tak mengkritik pembersihan lawan-lawan politik dan para pengikut Fethullah Gulen yang dilakukan Erdogan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com