Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Iran Kritik Pembentukan Satuan Polisi Moral

Kompas.com - 21/04/2016, 15:46 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani, secara implisit mengkritik pembentukan polisi rahasia beranggotakan 7.000 personel yang bertugas untuk mengawasi perilaku warga di ibu kota Teheran.

Salah satu tugas mereka adalah melaporkan perempuan-perempuan yang tidak mengenakan kerudung yang sesuai dengan aturan cara berpakaian di negara itu.

Ketika ditanya tentang keberadaan polisi moral rahasia itu, Rouhani mengatakan tugas pertama pemerintah adalah menghormati martabat dan kepribadian manusia.

"Allah memberikan martabat kepada semua umat manusia dan martabat mendahului agama," katanya seperti dikutip kantor berita ISNA, Rabu (20/4/2016).

Sebelumnya di media sosial dan media cetak muncul sejumlah kritik atas pembentukan polisi rahasia yang diumumkan kepala polisi Teheran pada Senin (18/4/2016) awal pekan ini.

Beberapa koran moderat dan reformis mengganggap langkah itu sebagai penertiban moral yang dapat menimibulkan ketidakpercayaan.

Para pria dan wanita anggota polisi moral rahasia itu tidak memiliki wewenang melakuan penangkapan. Mereka hanya melaporkan pelanggaran yang ditemukan lewat pesan telepon ke kantor polisi.

Selain mengamati cara berpakaian, para polisi juga akan memperhatikan warga yang memutar musik terlalu keras di dalam mobilnya.

Polisi Iran merupakan bagian dari angkatan bersenjata yang berada di bawah wewenang pemimpin spiritual Ayatollah Ali Khamenei, tetapi pemerintah memiliki pendapat atas kebijakan polisi melalui kementerian dalam negeri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com