Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 330 Juta Warga India Terdampak Kekeringan

Kompas.com - 20/04/2016, 22:39 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah India mengatakan sebanyak 330 juta jiwa rakyat negeri itu terkena dampak kekeringan yang mengakibatkan menipisnya persediaan air bersih dan gagal panen.

Salah seorang pengacara senior pemerintah PS Narasimha kepada Mahkamah Agung India mengatakan, seperempat warga negeri itu terutama di 10 negara bagian sangat menderita setelah musim hujan yang pendek selama dua tahun berturut-turut.

Narasimha mengatakan, pemerintah telah mengucurkan dana ke daerah-daerah yang paling terdampak kekeringan. Di beberapa daerah minimnya curah hujan mengakibatkan penjatahan air bersih di sejumlah kawasan.

Di saat musim panas mulai tiba di India, di desa-desa terpencil dikabarkan warga harus berjalan kaki beberapa kilometer untuk mendapatkan air bersih setelah sumur-sumur di desa mereka mengering.

Jumlah warga yang terdampak kekeringan ini disampaikan Narasimha usai sebuah LSM memasukkan petisi yang meminta Mahkamah Agung mendesak pemerintahan PM Narendra Modi untuk membantu kawasan yang terdampak kekeringan.

Sementara itu, cuaca teramat panas menerpa wilayah timur, tengah dan selatan India dalam beberapa pekan terakhir serta sudah mengakibatkan kematian.

Ratusan orang warga, terutama warga miskin tewas setiap tahunnya di India khususnya di masa-masa cuaca panas mencapai puncaknya. Namun, datangnya cuaca panas tahun ini terbilang lebih awal sehingga dikhawatirkan jumlah korban tewas akan meningkat.

"Belum pernah terjadi sebelumnya cuaca sepanas beberapa bulan ini dalam 100 tahun terakhir," kata Komisioner Penanggulangan Bencana Negara Bagian Orissa, PK Mohapatra.

Pada Rabu (20/4/2016), Departemen Meteorologi India merilis peringatan datangnya gelombang udara panas di Orissa dan dua negara bagian lainnya.

Diperkirakan di tiga negara bagian ini, suhu udara bisa mencapai 45 derajat Celcius dalam beberapa hari mendatang.

Akibat suhu udara yang terus meningkat, semua sekolah di Orissa diliburkan hingga pekan depan, sementara warga negara bagian Bengal Barat di wilayah utara India melakukan protes karena menipisnya pasokan air bersih.

"Beberapa ratus warga kota Howrah pada Senin lalu menutup beberapa ruas jalan sebagai protes terkait minimnya pasokan air bersih," kata Baren Das, dari perusahaan daerah Howrah.

Di negara bagian Karnataka, para politisi dikecam karena membuang-buang air bersih di wilayah yang terdampak kekeringan itu. Sejumlah tayangan televisi memperlihatkan sejumla truk tangki menyemprotkan air ke jalanan berdebu yang akan dilalui menteri utama Karnataka.

Bahkan pengadilan di negara bagian Maharashtra awal bulan ini memerintahkan sejumlah pertandigan kriket dipindahkan ke tempat lain agar air tak dibuang percuma untuk memelihara lapangan kriket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com