Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Ultah Presiden Mugabe Digelar di Tengah Bencana Kekeringan

Kompas.com - 22/02/2016, 20:47 WIB
HARARE, KOMPAS.com — Peringatan ulang tahun ke-92 Presiden Zimbabwe Robert Mugabe tetap akan digelar besar-besaran meski kekeringan kini melanda negeri tersebut.

Lembaga penyiaran Zimbabwe pada Minggu (21/2/2016) menyampaikan ucapan selamat untuk kepala negara tertua di dunia yang sudah berkuasa selama 36 tahun itu.

Harian Sunday Mail, yang dikendalikan pemerintah, menerbitkan 16 halaman tambahan khusus untuk memperingati ulang tahun Mugabe.

Perayaan ulang tahun untuk publik akan digelar pada 27 Februari di kota Masvingo, yang secara tradisional adalah basis dari partai pendukung Mugabe, Zanu PF.

Ulang tahun Mugabe dirayakan secara publik sejak 1986. Meski biaya perayaan ini tidak dipublikasikan, tetapi dalam acara serupa tahun lalu biayanya mencapai 1 juta dollar AS atau lebih dari Rp 13 miliar.

Uang sebanyak itu digunakan untuk membiayai transportasi, akomodasi, dan hidangan untuk ribuan undangan.

Kini Zimbabwe sedang dilanda kekeringan yang mengakibatkan lebih dari 3 juta orang bergantung pada bantuan makanan dari AS dan Uni Eropa.

Pesta ulang tahun ini banyak dikritik kelompok oposisi Mugabe. Meski demikian, para pendukung Mugabe bersikukuh bahwa pesta itu akan digelar sesuai rencana.

Untuk menggalang dana, digelar jamuan makan malam untuk para elite politik dan pebisnis Zimbabwe.

Mereka dikenakan biaya antara 5.000-100.000 dollar AS untuk satu meja yang bisa diisi 10 orang pada akhir pekan lalu.

Acara makan malam itu laris manis, kata Tongai Kasukuwere, anggota sayap kepemudaan dari partai berkuasa Zanu PF.

"Untuk memobilisasi sumber daya demi menghormati salah satu tokoh Afrika dalam masa sulit ini membuktikan ketangguhan kami," kata Kasukuwere.

"Ini bukan berarti kamu mengambil gandum untuk bantuan kekeringan untuk memberi makan para undangan. Mereka adalah para donor sukarela," tambah Kasukuwere.

Namun, rencana ini mendapat kritik tajam dari banyak warga Zimbabwe yang tak bisa hadir pada jamuan makan malam untuk menggalang dana itu.

"Mungkin mereka tak punya malu, menggelar makan malam mewah di tengah bencana kelaparan," kata Denias Munongoza (27), seorang sarjana yang harus menjual rokok dan kondom demi menghidupi keluarga.

"Tahun ini seharusnya presiden menolak perayaan ulang tahun," tambah Denias.

"Mugabe dan kroninya merencanakan pesta ketimbang memperbaiki ekonomi atau mengatasi dampak kekeringan," kata Obert Gutu, juru bicara partai oposisi Gerakan Demokrasi untuk Perubahan (MDC).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com