Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

61 Korban Bom Brussels dalam Kondisi Kritis, Empat Orang Koma

Kompas.com - 24/03/2016, 13:55 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com — Sebanyak 61 korban luka-luka akibat ledakan bom di Brussels, Belgia, masih kritis. Dua di antaranya adalah warga negara Indonesia, yakni seorang ibu dan anaknya, yang masih dirawat di ruang ICU RS University Hospital Lauven (UHL).

Sementara itu, para menteri dalam negeri dan menteri kehakiman Uni Eropa menggelar pertemuan pada Kamis (24/3/2016) ini untuk menyikapi serangan bom itu. Negara-negara Barat telah memperketat keamanan di berbagai fasilitas publik dan strategis lainnya di wilayah mereka.

Menteri Kesehatan Belgia, Maggie de Block, mengatakan, ada 300 korban luka akibat bom di dua tempat di Brussels, Selasa (22/3/2016) lalu.

"Ada 61 orang di antaranya masih dalam kondisi kritis," kata De Block sambil memprediksi bahwa korban tewas bisa saja bertambah, seperti dirilis BBC News, Kamis.

Sebelumnya, jaksa federal mengonfirmasi kalau mereka sudah mengidentifikasi dua dari empat tersangka pelaku teror. Dua orang itu bersaudara, yakni Khalid dan Ibrahim Al Bakraoui.

Dua nama lainnya belum diungkap. Salah satu di antaranya kabur.

Pada Selasa lalu, dua ledakan terjadi di Bandara Zaventem, Brussels, dan satu ledakan di stasiun metro Maalbeek. Ibrahim meledakkan dirinya di Zaventem sehingga 14 orang tewas. Adapun Khalid menyerang di Maalbeek dan menyebabkan 20 orang tewas.

Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, penyerang lain yang masih diburu adalah Najim Laachraoui, yang diduga memiliki hubungan dengan serangan pada 13 November 2015 di Paris, Perancis. Serangan di Paris menewaskan lebih dari 130 orang.

Adapun ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Brussels.

Dalam pernyataannya, De Block mengatakan, korban luka berasal dari 40 negara. Sebanyak 150 orang masih dirawat secara intensif di berbagai rumah sakit di seluruh Belgia.

Banyak korban menderita luka bakar atau terluka layaknya korban perang, termasuk luka akibat pecahan bom. De Block mengatakan, jumlah korban tewas yang telah disebutkan itu masih bersifat sementara.

Empat pasien yang dirawat berada dalam kondisi koma dan belum bisa diidentifikasi sehingga proses mencari tahu nama korban tertunda. Raja dan Ratu Belgia telah mengunjungi bandara, bertemu dengan para korban luka-luka yang selamat.

Belgia sempat mengheningkan cipta selama satu menit pada Rabu siang.

Jaksa Federal Frederic Van Leeuw mengatakan, Ibrahim telah diidentifikasi berada di tengah dari tiga tersangka yang terekam melalui kamera pemantau (CCTV) di bandara.

Pria di sebelah kiri diyakini telah meninggal di bandara. Pria di sebelah kanan, memakai topi, diperkirakan telah melarikan diri dari tempat kejadian perkara.

Pria bertopi itu telah meninggalkan sebuah tas berisi "bom terbesar" yang kemudian sebagian meledak setelah polisi telah mengevakuasi mereka yang berada di terminal. Tidak ada yang terluka dari ledakan bom ketiga yang sengaja diledakkan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com