Polisi Belgia Buru Tersangka Keempat Serangan Bom Brussels

BRUSSELS, KOMPAS.com — Setelah identitas tiga tersangka pengebom Brussels terungkap, kini kepolisian memburu tersangka keempat yang gagal meledakkan bom.

Jaksa federal Belgia mengatakan, dua bersaudara, Ibrahim dan Khalid El Bakraoui, melakukan serangan di bandara Zaventem dan stasiun kereta bawah tanah Maalbeek.

Sementara itu, pakar bahan peledak, Najim Laachraoui, diidentifikasi polisi sebagai pengebom kedua di bandara Zaventem.

Kini, aparat keamanan meningkatkan perburuan terhadap pengebom ketiga di bandara yang dalam rekaman kamera CCTV terlihat mengenakan topi dan jaket putih.

Koper berisi bom yang dibawa pria inilah yang gagal meledak sehingga dia melarikan diri.

Ketiga pelaku pengeboman tersebut selama ini diyakini terkait dengan para pelaku serangan Paris pada November tahun lalu.

Jaksa federal Frederic Van Leeuw mengatakan, Ibrahim meninggalkan "surat wasiat" di sebuah komputer yang dibuangnya ke tempat sampah.

Dalam surat itu, Ibrahim mengatakan, dia merasa tengah diburu dan tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

"Saya tak mau berakhir di dalam sel di sebelah dia," kata Ibrahim yang tampaknya merujuk pada sosok Salah Abdeslam.

Sementara itu, Pemerintah Turki mengatakan, mereka sempat menangkap Ibrahim El Bakraoui di dekat perbatasan Suriah pada Juni 2015 dan mendeportasi pria itu.

Pernyataan Turki itu menambah tekanan Pemerintah Belgia yang dikritik karena dianggap gagal mengatasi masalah ekstremisme.