Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Mampu Menghadang Trump?

Kompas.com - 03/03/2016, 12:30 WIB
Ericssen

Penulis

KOMPAS.com — Kandidat calon presiden Amerika Serikat Donald Trump melaju kencang dalam persaingan memperebutkan nominasi capres dari Partai Demokrat.

Kendati kerap dikecam karena pernyataan kontroversial yang meluncur tanpa henti, dukungan terhadap pengusaha kaya raya ini seolah semakin bertambah.

Dalam perhelatan pemilihan awal "Super Tuesday", 1 Maret 2016 lalu, dia memetik kemenangan di tujuh dari 11 negara bagian.

Kemenangan ini semakin krusial karena Trump sekaligus meninggalkan rival-rivalnya dalam perolehan dukungan di banyak negara bagian dengan demografi yang beragam.

Trump melindas pesaing utamanya di negara bagian selatan Senator Ted Cruz. Dia menang di Alabama, Arkansas, Georgia, Tennesse, dan Virginia yang mayoritas pemilihnya adalah pemilih konservatif dan evangelical

Dia juga secara mengejutkan meraih kemenangan di kawasan New England, timur laut AS, yang terkenal sebagai basis pemilih liberal berkulit putih.

Trump memukul lawan-lawannya di Massachusetts dan Vermont. Malahan Massachusetts adalah raihan terbaik Trump dari tujuh kemenangannya di mana dia didukung hampir mayoritas pemilih dengan 49,3 persen suara.

Kini, Trump yang sama sekali tidak mempunyai pengalaman politik ini telah menunjukkan kekuatan nasionalnya. Dia mampu menang di negara bagian selatan yang konservatif, negara bagian yang moderat seperti New Hampshire, dan negara bagian New England yang sangat liberal.

Dalam pidato kemenangannya, Trump tanpa ragu-ragu menyebut dirinya sebagai sosok “pemersatu” yang dapat menyatukan Republiken menuju ke Gedung Putih.

“Saya telah memperluas basis kekuatan Partai Republik, saya seorang pemersatu,” kata dia di Palm Beach, Florida, kemarin.

Hasil Super Tuesday menempatkan Trump dengan raihan 319 delegasi disusul Ted Cruz dengan 226 dan Marco Rubio yang tertinggal jauh dengan 110 delegasi. Kandidat harus meraih 1.237 delegasi untuk mengunci tiket nominasi capres Partai Republik.

Apakah Trump dapat segera mengunci tiket capres? Hal ini akan semakin jelas di perhelatan "Super Tuesday II" yang akan digelar 15 Maret.

Pemilihan digelar di lima negara bagian dengan jumlah delegasi besar, Florida, Illinois, Missouri, North Carolina, dan Ohio. Di sana ada 335 delegasi untuk diperebutkan.

Saat ini, yang juga semakin krusial adalah semua negara bagian kecuali North Carolina menggunakan sistem pembagian delegasi winner take all yang berarti pemenang dengan raihan suara setipis apa pun akan menggondol semua delegasi yang ada.

Misalnya, Florida menyediakan 99 delegasi, walaupun Trump menang dengan selisih 0,2 persen, dialah yang membawa pulang 99 delegasi itu.

Sebelum primary 15 Maret, sistem pembagian delegasi Republik masih menggunakan sistem proporsional.

Lantas, siapakah yang mampu menghentikan laju Trump?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com