Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepertiga Perempuan Jepang Pernah Alami Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Kompas.com - 03/03/2016, 07:00 WIB
TOKYO, KOMPAS.com - Hampir sepertiga perempuan Jepang pernah mengalami pelecehan seksual di tempat kerja mereka.

Demikian isi sebuah laporan pemerintah Jepang yang dinilai merugikan upaya untuk meningkatkan peran perempuan di tempat kerja.

Hampir separuh dari para perempuan ini mengaku mereka kerap menjadi bahan olok-olok rekan kerja pria mereka. Biasanya, para pria itu mengomentari penampilan, usia dan bentuk fisik mereka.

Dalam sejumlah kasus yang lebih serius, para perempuan itu mengatakan kerap diminta berhenti bekerja, dipaksa berhubungan seksual atau disentuh dengan cara yang tidak sopan.

Dalam survei yang digelar Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan itu menunjukkan sebanyak 30 persen responden para pekerja penuh atau paruh waktu melaporkan pernah mengalami pelecehan seksual.

Sementara itu dari 9.600 orang perempuan berusia 25-44 tahun yang terlibat dalam survei ini sebanyak 40 persen mengaku pernah digerayangi dan 17 persen pernah diminta atau dipaksa untuk berhubungan seks.

Survei itu juga menunjukkan bahwa para pelaku pelecehan itu sebanyak 24,1 persen adalah atasan langsung para perempuan pekerja tersebut.

Selain itu, survey ini juga menujukkan sebagian besar perempuan itu enggan melaporkan pelecehan yang mereka terima.

Sebanyak 61 persen memilih diam, sementara satu dari 10 orang yang melaporkan masalah ini hanya didengar keluhannya atau malah diturunkan jabatannya.

Meski termasuk negara maju, Jepang masih kesulitan meningkatkan peran perempuan di tempat kerja, terutama di posisi-posisi senior.

Meski banyak perempuan bekerja paruh waktu atau di pekerjaan berupah rendah, hanya segelintir perempuan yang menduduki posisi eksekutif di 3.600 perusahaan di negeri itu.

PM Shinzo Abe memiliki target ambisius yaitu menempatkan 30 persen perempuan di posisi manajerial pada 2020. Namun, para pakar yakin target itu tak bisa dipenuhi.

Saat ini, hanya 8 persen posisi senior di perusahaan dengan karyawan lebih dari 100 orang ditempati perempuan.

Padahal, menurut laporan Grant Thornton International Business 2015, menunjukkan secara global 22 persen posisi senior perusahaan ditempati perempuan.

Secara umum, Jepang adalah salah satu negara dengan prestasi buruk dalam urusan kesetaraan jender.

Dalam indeks gap jender Forum Ekonomi Dunia 2015, Jepang menempati peringkat ke-101 dari 145 negara di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com