Sebuah laporan dari Badan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika menyebutkan, ISIS memiliki akses ke mesin-mesin pencetak paspor Suriah, paspor-paspor kosong dan data biografi otentik warga negara Suriah. Laporan, yang sebagian dipublikasikan CNN hari Jumat (11/12/2015), itu disampaikan ke badan-badan penegak hukum AS, yang semakin mengkhawatirkan keamanan perbatasan menyusul beberapa serangan teroris terkait ISIS baru-baru ini.
Menurut ABC News, laporan itu mengingatkan bahwa mungkin saja ada orang-orang dari Suriah dengan paspor yang dikeluarkan di kota-kota yang dikontrol ISIS, atau dengan paspor baru yang masih kosong, bepergian ke AS.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, Jumat mengatakan, pihak berwenang menanggapi secara serius ancaman itu dan para petugas konsuler terlatih untuk mendeteksi dokumen-dokumen palsu.
Banyak legislator di AS khawatir sejumlah ekstremis kemungkinan akan menyusup ke AS dengan berpura-pura sebagai pengungsi yang berusaha menghindari kekerasan di Suriah. Mereka keberatan dengan rencana Gedung Putih yang akan mengizinkan 10 ribu pengungsi Suriah memasuki AS.
Kecemasan meningkat setelah diketahui bahwa sedikitnya salah satu militan yang terlibat dalam serangan di Paris menyusup masuk ke Eropa melalui arus pengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.