Saat berbicara dengan media Rossiiskaya Gazeta seperti dikutip kantor berita TASS, Senin kemarin, Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, tidak menyanggah kemungkinan tersebut.
“Kemungkinan terjadinya serangan teroris, tentu saja, salah satu teori kemungkinan yang tidak bisa diabikan” tutur Medvedev.
Pemerintah Rusia sebelumnya tidak secara eksplisit setuju dengan pendapat intelijen Amerika Serikat dan Inggris yang yakin bom telah meledakan pesawat yang sedang terbang dari Sharm El-Sheikh di Mesir menuju ke St Petersburg di Rusia.
Rusia menilai teori bom tersebut terlalu prematur. Namun pernyataan Medvedev memberi sinyal pemerintah negeri itu mulai mengubah posisinya.
Juru Bicara Istana Kremlin dalam kesempatan berbeda menyatakan Inggris telah membagikan informasi intelijen mereka kepada Rusia. Namun pemerintah Rusia tidak akan mengomentari informasi tersebut.
Salah satu pejabat intelijen Amerika yang berbicara kepada kantor berita Reuters juga menyatakan bahwa perbincangan antara pejabat-pejabat Rusia menunjukan keyakinan Rusia bahwa bom telah menghancurkan pesawat maskapai Metrojet itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.