Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Maskapai Penerbangan Hindari Sinai Setelah Jatuhnya Jet Rusia

Kompas.com - 02/11/2015, 10:50 WIB
KAIRO, KOMPAS.com — Maskapai penerbangan Emirates, Air Arabia dan Flydubai, sudah mulai mengubah rute penerbangan mereka demi menghindari Semenanjung Sinai, Mesir. Sebuah pesawat Rusia, Metrojet, yang membawa 224 penumpang jatuh di daerah itu pada Sabtu (31/10/2015).

Ketiga maskapai penerbangan itu mengatakan, mereka memantau dengan saksama daerah tersebut. Keputusan mengubah rute (re-routing) penerbangan diambil demi alasan keamanan. Re-routing biasanya berarti jarak terbang yang lebih panjang dan menambahkan biaya bahan bakar.

Hari Sabtu, Air France-KLM dan maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, memilih tidak terbang di atas Semenanjung Sinai sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan kecelakaan terhadap pesawat Rusia itu.

Sementara maskapai penerbangan murah EasyJet mengatakan sedang mengumpulkan saran dari semua otoritas yang relevan dan terus "secara aktif meninjau" situasi.

British Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tidak mendiskusikan rute penerbangan. "Namun, kami tidak akan pernah terbang di sebuah rute kecuali rute itu aman," kata pernyataan British Airways itu.

EasyJet mengatakan bahwa pihaknya, seperti penerbangan Inggris lainnya, tidak terbang di bagian tengah dan utara Sinai sesuai saran Departemen Transportasi Inggris.

"Berdasarkan informasi yang diterima sampai saat ini, EasyJet berencana untuk terus mengoperasikan penerbangan ke Mesir guna membawa turis seperti yang direncanakan ke dan dari Sharm el-Sheikh dan Hurghada, tetapi akan terus meninjau situasi secara aktif," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Pesawat Rusia jatuh di daerah pegunungan Sinai tengah pada Sabtu lalu. Pesawat Airbus A320 itu membawa 217 penumpang dan tujuh awak. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh di Laut Merah, Mesir, menuju St Petersburg. Demikian menurut pernyataan Kementerian Penerbangan Sipil Mesir. Kedutaan Besar Rusia di Mesir mengatakan tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu.

Pesawat militer Mesir yang pertama kali melihat reruntuhan pesawat itu di daerah pegunungan di Sinai tengah, sekitar 290 kilometer di timur Kairo. Menteri Penerbangan Sipil Mesir, Mohamed Kamel Hossam, mengatakan, penyebab kecelakaan tersebut belum dapat ditentukan.

Namun, sekutu militan Negara Islam (ISIS) di Sinai membuat klaim yang belum diverifikasi dan dengan cepat diperdebatkan bahwa mereka telah menjatuhkan jet itu sebagai balas dendam atas serangan udara Rusia baru-baru ini terhadap para pemberontak, termasuk ISIS yang melawan pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.

Klaim itu tidak menyebutkan bagaimana mereka telah menyebabkan pesawat tersebut jatuh.

Bagian utara Sinai memang penuh dengan kaum militan. Pada masa lalu, kaum militan lokal telah menembaki pesawat Mesir dengan rudal darat ke udara. Namun, para pejabat Mesir dan pakar penerbangan mengatakan pada Sabtu bahwa tidak ada indikasi pesawat Rusia itu telah ditembak jatuh.

Para pejabat Rusia mengatakan, mereka telah membuka penyelidikan untuk kelalaian dan pelanggaran berat terkait keselamatan yang mungkin telah menyebabkan kecelakaan itu. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu sore, Komite Investigasi Rusia mengatakan, pihaknya sedang memeriksa kantor maskapai penerbangan Kogalymavia di Moskwa. Kogalymavia terbang di bawah bendera Metrojet. Pihak Rusia juga memeriksa fasilitas maskapai itu di Bandara Internasional Domodedovo. Karyawan maskapai itu akan diwawancarai dan kualitas bahan bakar yang digunakan Metrojet pada penerbangan itu akan diteliti.

Pesawat Metrojet "menghilang" di atas Sinai tak lama setelah lepas landas, kata badan penerbangan Rusia. Pemerintah Mesir mengatakan, pesawat itu berada di udara selama sekitar 25 menit dan telah mencapai ketinggian 31.000 kaki sebelum turun setelah matahari terbit.

Para pejabat AS telah khawatir dengan keselamatan udara di kawasan itu karena pertempuran yang sedang berlangsung. Pada Maret, Federal Aviation Administration (FAA) AS mengeluarkan peringatan bagi penerbangan AS untuk tidak terbang lebih rendah dari 26.000 kaki di atas semenanjung itu.

Pesawat Metrojet itu dikatakan terbang di atas ketinggian 26.000 kaki. Menurut data dari FlightRadar24.com, jet itu telah mencapai ketinggan 31.000 hingga 35.000 kaki sebelum tiba-tiba jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com