Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Sultan Malaysia Prihatin atas Tuduhan Korupsi Perdana Menteri

Kompas.com - 07/10/2015, 17:34 WIB
MALAYSIA, KOMPAS.com - Sembilan sultan Malaysia telah mengeluarkan pernyataan bersama yang langka mengutarakan keprihatinan atas skandal korupsi yang kabarnya menyangkut Perdana Menteri Najib Razak dan menyerukan penyelidikan yang cepat dan transparan.

Pernyataan yang dikeluarkan Selasa malam (6/10/2015) menjelang konferensi tahunan kerajaan selama dua hari menambah tekanan yang memuncak terhadap Najib, yang menghadapi seruan untuk menjelaskan hilangnya dana yang sangat besar di sebuah perusahaan milik negara yang ia dirikan serta hampir US$700 juta pemindahan misterius ke rekening pribadinya.

Para sultan yang dihormati itu menyerukan penyelidikan Malaysia yang macet agar dihidupkan kembali dan “tindakan kuat yang wajar” diambil.

“Temuan penyelidikan itu harus dilaporkan secara keseluruhan dan dengan cara yang transparan supaya rakyat yakin akan kesungguhan pemerintah, yang sama sekali tidak boleh menyembunyikan fakta dan kebenaran,” kata kantor berita resmi Bernama mengutip pernyataan kerajaan itu.

Penyelidikan dalam negeri sudah terhenti sejak Agustus setelah Najib mengganti jaksa agung dan pejabat terkait yang menyelidiki masalah itu.

Tetapi penyelidikan tuduhan arus uang ke seluruh dunia kabarnya telah diluncurkan oleh pihak berwenang di Amerika Serikat, Swiss, Singapura dan negara lain.

“Kegagalan memberi penjelasan dan jawaban yang meyakinkan dikhawatirkan telah mengakibatkan krisis keyakinan,” kata pernyataan para sultan itu, yang mengacu pada anjloknya nilai mata uang ringgit dan kekacauan lain di pasar yang sebagian dianggap disebabkan oleh skandal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com