Serangan ini adalah yang ketiga sejak Pemerintah Pakistan memutuskan untuk kembali melaksanakan hukuman mati, khususnya bagi terpidana kasus-kasus terorisme pada Desember lalu.
Keputusan pemerintah ini sekaligus mengakhiri moratorium hukuman mati yang sudah berlangsung enam tahun.
"Kami bertanggung jawab atas serangan di Lahore karena Pemerintah Pakistan menggantung rekan-rekan kami di penjara," kata juru bicara kelompok pecahan Taliban Jamaat-ul-Ahrar, Ehsanullah Ehsan.
"Kami akan membalas setiap kematian rekan kami dan perjuangan kami akan terus berlangsung hingga hukum syariah ditegakkan di negeri ini," lanjut Ehsan.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Punjab Mushtaq Shukera mengatakan, seorang polisi dan empat orang warga sipil ada di antara korban tewas, sedangkan 23 orang lainnya terluka.
Korban tewas bisa saja lebih banyak jika polisi kurang waspada dan tak berhasil melumpuhkan pelaku bom bunuh diri. Demikian penjelasan Kepala Kepolisian Lahore, Amin Wains.
"Serangan ini adalah sebuah bom bunuh diri. Pelaku meledakkan diri terlalu cepat di luar kantor polisi. Fakta bahwa dia tak bisa memasuki gedung menunjukkan pengamanan kami sudah berhasil," tambah Wains.
Sejak Januari, setidaknya dua serangan Taliban lain mengguncang Pakistan sebelum serangan di Lahore.
Belum lama ini, sebuah bom meledak di sebuah masjid Syiah di Peshawar, menewaskan 23 orang. Pada akhir Januari, serangan serupa juga menimpa sebuah masjid Syiah di Provinsi Sindh dan menewaskan 60 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.