Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Personel Pasukan Elite Perancis Jadi Anggota ISIS

Kompas.com - 22/01/2015, 16:07 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Di antara ratusan warga Perancis yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terdapat sedikitnya 10 mantan personel militer negeri itu. Demikian dikatakan sejumlah sumber di Kementerian Pertahanan Perancis, Rabu (21/1/2015).

"Kami perkirakan sekitar 12 mantan tentara kita telah bergabung dengan sejumlah kelompok militan," ujar sumber itu seperti dikutip kantor berita AFP.

"Yang lebih kami prihatinkan, fenomena radikalisasi sudah masuk ke dalam angkatan bersenjata," tambah sumber itu.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian menolak untuk mengomentari kabar tersebut.

"Kasus mantan tentara terpengaruh ideologi ekstrem sangat jarang terjadi," kata Le Drian dalam sebuah jumpa pers tentang upaya mencegah terorisme pasca-serangan Paris.

Kementerian Pertahanan memastikan unit intelijen militer yang saat ini diperkuat 1.000 personel akan mendapat tambahan 65 personel untuk memeriksa para rekrutan baru militer.

Bekas pasukan elite

Sementara itu, harian The Telegraph mengabarkan, hal yang paling mengkhawatirkan adalah eks militer yang kini bergabung dengan ISIS adalah para mantan anggota pasukan elite Perancis, Resimen Infantri Parasut Marinir.

Resimen ini dianggap sebagai salah satu kesatuan pasukan khusus paling berpengalaman di Eropa. Identitas para bekas anggota militer Perancis yang bergabung dengan ISIS tidak disebutkan. Namun, mereka diyakini memiliki akar Afrika Utara.

Harian L'Opinion mengatakan, para anggota resimen elite itu memperoleh pelatihan kemampuan bertempur, menembak, dan teknik bertahan hidup. Mereka terikat kewajiban bergabung dengan resimen elite itu selama lima tahun sebelum diizinkan mundur dari dinas militer.

Bekas anggota militer lain yang membelot dikabarkan sudah menjadi "emir" untuk para anggota ISIS asal Perancis di kota Deir Ezzor, Suriah. Radio France International (RFI) mengabarkan, semua anggota kelompok ini sudah menerima pelatihan tempur terbaik.

Sementara itu, beberapa bekas anggota militer Perancis lain, masih menurut RFI, diperkirakan adalah para ahli bahan peledak, dan mereka berusia pertengahan 20 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com