Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon: Wartawan Steven Sotloff Tak "Dijual" kepada ISIS

Kompas.com - 10/09/2014, 10:08 WIB
WASHUNGTON, KOMPAS.COM — Amerika Serikat (AS) tidak memiliki informasi yang menunjukkan bahwa wartawan Amerika, Steven Sotloff, yang dipenggal ISIS telah "dijual" kepada kelompok militan itu oleh pemberontak oposisi Suriah yang moderat. Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest menegaskan hal itu pada Selasa (9/9/2014).

Juru bicara keluarga Sotloff, Barak Barfi, mengatakan kepada CNN hari Senin malam bahwa pihak keluarga yakin ISIS telah membayar hingga 50 ribu dollar AS (atau sekitar 590 juta) kepada para pemberontak yang memberi tahu ISIS bahwa wartawan 31 tahun itu telah memasuki Suriah.

"Berdasarkan informasi yang diberikan kepada saya, saya tidak yakin bahwa hal itu akurat," kata Earnest dalam sebuah jumpa pers.

Earnest mengutip sebuah penyelidikan FBI tentang kematian Sotloff, termasuk "bagaimana Sotloff mungkin jatuh ke tangan ISIS".

Kelompok militan itu telah merilis sebuah video pada 2 September yang memperlihatkan pemenggalan Sotloff, yang diculik di Suriah pada Agustus 2013.

Barfi kepada program Anderson Cooper 360 CNN mengatakan bahwa keluarga Sotloff tahu dari sejumlah sumber bawah tanah yang diidentifikasi bahwa seorang anggota kelompok pemberontak moderat Suriah menghubungi militan ISIS soal Sotloff. Barfi membenarkan komentar itu kepada kantor berita Reuters hari Selasa.

Barfi mengatakan, keluarga itu kecewa dengan penanganan pemerintahan Obama terkait situasi tersebut, tetapi ia tidak menjelaskan lebih jauh dan mengatakan pihak keluarga sendiri akan segera berbicara.

Presiden Barack Obama sedang berupaya untuk meningkatkan bantuan kepada kelompok oposisi moderat Suriah yang sedang berjuang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Kelompok moderat itu juga dipandang sebagai alat untuk melawan ISIS.

Kaum militan telah menguasai wilayah luas di Suriah dan Irak dan mendeklarasikan diri sebagai sebuah kekhalifahan Islam.

Dalam sebuah video pada 19 Agustus yang memperlihatkan pemenggalan seorang wartawan AS yang lain, yaitu James Foley, kelompok itu mengatakan bahwa tindakan tersebut untuk membalas Serangan udara AS terhadap para pemberontak itu di Irak utara. AS melancarkan serangan udara di Irak pada Agustus. Itu adalah serangan udara AS pertama kali sejak menarik pasukannya dari negara itu pada 2011.

Obama berusaha untuk memperluas serangan ke Suriah dan membeberkan rencananya untuk memerangi ISIS kepada Kongres pada Selasa waktu setempat dan kepada publik Amerika pada Rabu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com