Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Perancis Dibui karena Telepon dan SMS Mantan Pacarnya 21.807 Kali

Kompas.com - 05/09/2014, 14:22 WIB

LYON, KOMPAS.com — Seorang pria Perancis berusia 33 tahun dijebloskan ke penjara, Kamis (4/9/2014), setelah menelepon dan mengirim pesan pendek (SMS) kepada mantan pacarnya sebanyak 21.807 kali. Setelah mengingat-ingatnya lagi, pria itu mengakui bahwa "itu adalah tindakan yang bodoh".

Terdakwa yang tidak disebutkan namanya, yang telah menelepon demi menuntut mantan pacarnya berterima kasih kepadanya karena memperbaiki flat mereka, dijatuhi hukuman 10 bulan, tetapi mendapat penangguhan enam bulan, dan denda 1.000 euro. Dia juga harus menjalani perawatan kejiwaan dan dilarang untuk melakukan kontak apa pun dengan perempuan yang telah diganggunya itu, kata pengacara kasus itu kepada AFP.

Terdakwa, yang berasal dari Rhone di Perancis selatan, bertanggung jawab atas serangkaian panggilan telepon dan pesan teks yang dilakukannya dalam 10 bulan. Ia juga sebelumnya telah menerima permintaan untuk berhenti mengontak mantan pacarnya itu.

Dia sudah pernah dirawat di rumah sakit karena depresi, dan berjuang untuk mengatasi hal itu ketika pacarnya memutuskan hubungan mereka pada 2011. Dia menuntut kompensasi atas pekerjaan yang telah dia lakukan di apartemen mereka.

"Ketika itu, yang ada di logika saya adalah, sebelum dia mengembalikan uang ... atau setidaknya mengucapkan terima kasih, maka saya tidak akan berhenti menelepon," katanya kepada pengadilan di Lyon.

Panggilan telepon itu terus terjadi, rata-rata lebih dari 73 kali sehari.

"Perempuan itu mencoba untuk menutup saluran teleponnya, tetapi pria itu menelepon orangtuanya dan tempat kerjanya," kata Manuella Spee, pengacara korban. Perempuan itu seorang guru berusia 32 tahun yang juga tidak disebutkan namanya.

Gangguan baru berhenti ketika perempuan itu akhirnya bilang terima kasih dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh seorang penengah. Pria tersebut tidak menghubungi lagi sejak itu.

"Setelah mengingat-ingatnya lagi, saya berkata pada diri sendiri bahwa itu adalah tindakan yang bodoh," katanya kepada pengadilan pada hari Kamis. Pria tersebut juga mengatakan bahwa ia ingin kembali ke sekolah untuk belajar menjadi seorang legal assistant, dan menambahkan bahwa dirinya punya "minat besar untuk menulis".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com