Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Bunuh 23 Prajurit Pakistan di Wilayah Afganistan

Kompas.com - 20/02/2014, 21:38 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.com — Pemerintah Pakistan, Kamis (20/2/2014), mengatakan, 23 prajurit paramiliternya tewas dieksekusi pemberontak di wilayah Afganistan. Akibatnya, Pemerintah Pakistan sudah mengirimkan nota protes resmi kepada Pemerintah Afganistan.

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan, penasihat perdana menteri untuk masalah keamanan nasional dan urusan luar negeri, Sartaj Aziz, mengirimkan nota protes kepada Menlu Afganistan Zarar Maqbool Osmani.

Kedua pejabat tinggi itu tengah menghadiri konferensi organisasi negara-negara Asia Selatan (SAARC) di Male, Maladewa. Kemenlu Pakistan mengatakan, Aziz mengingatkan Maqbool terkait kesepakatan kedua negara dalam pertemuan di Ankara pekan lalu.

Dalam pertemuan itu kedua negara sepakat untuk mencegah wilayah masing-masing untuk menyerang satu sama lain. Selain itu, kedua negara sepakat untuk mengambil langkah tegas terhadap militan yang melakukan aksi kekerasan.

Dalam pertemuan di Male itu, Aziz mendesak Pemerintah Afganistan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghukum pelaku perbuatan tidak manusiawi itu.

Namun, Kemenlu Pakistan tidak menjelaskan mengapa pihaknya meyakini ke-23 prajurit itu dibunuh di dalam wilayah Afganistan.

Pembunuhan terhadap 23 prajurit Pakistan ini membuat rencana pembicaraan damai antara Taliban dan Pemerintah Pakistan akan berakhir dengan kegagalan.

Akhir bulan Januari, PM Pakistan Nawaz Sharif menawarkan untuk memulai lagi pembicaraan damai demi menghentikan pemberontakan Taliban yang sudah berlangsung tujuh tahun dan menewaskan sedikitnya 7.000 orang.

Taliban menyambut tawaran itu, tetapi memberikan syarat agar angkatan bersenjata Pakistan juga menghentikan operasi militer mereka terhadap Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com