Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panel Publik Perancis Dukung Eutanasia

Kompas.com - 17/12/2013, 04:27 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
PARIS, KOMPAS.com — Sebuah panel publik Perancis, Senin (16/12/2013), merekomendasikan pelegalan eutanasia sukarela. Rekomendasi ini sejalan dengan janji kampanye Presiden Perancis Francois Hollande, tetapi bertentangan dengan komite etik nasional.

Pada Juli 2013, Hollande mengatakan dalam debat nasional bahwa dia akan mengirimkan rancangan UU ke parlemen untuk menggantikan UU saat ini yang melarang dokter membantu upaya bunuh diri.

Menanggapi kampanye Hollande, komite etik nasional saat itu menyarankan Hollande menentang para dokter membantu mereka yang sakit parah untuk mengakhiri hidup mereka sendiri.

Belgia, Luksemburg, Belanda, dan Swiss sekarang sudah memungkinkan eutanasia sukarela menggunakan beragam cara. Hollande dalam manifesto pemilihannya tahun lalu berjanji akan melegalkan bantuan medis untuk mengakhiri kehidupan seseorang dengan martabat.

Panel publik tersebut beranggotakan 18 orang yang dianggap mewakili masyarakat dan diangkat oleh komite etika. Mereka mengatakan bunuh diri dengan bantuan medis merupakan hak sah untuk pasien dengan penyakit pada stadium akhir atau mendekati kematian, terutama berdasarkan persetujuan dalam kesadaran penuh atau diinformasikan lebih dulu.

UU yang berlaku saat ini di Perancis, disahkan pada 2005, memungkinkan para dokter menghentikan penggunaan alat penunjang kehidupan untuk pasien yang sakit parah. UU ini mendorong pemberian perawatan paliatif untuk meringankan penderitaan para pasien dengan penyakit stadium akhir.

Jajak pendapat publik menunjukkan dukungan luas untuk pengesahan eutanasia pada kasus pasien dengan penyakit stadium akhir. Dalam berapa tahun terakhir, banyak staf rumah sakit yang dijatuhi hukuman karena terbukti membantu pasien meninggal ditangguhkan hukumannya karena tren ini.

Topik eutanasia kembali mencuat menyusul aksi bunuh diri sepasang jompo di hotel mewah Paris pada bulan lalu. Dalam catatan yang mereka tinggalkan, kedua orang tersebut menyatakan ingin meninggal dengan bermartabat.

UU yang berlaku sekarang juga mendapat tantangan dari anggota parlemen dari Partai Hijau. Dia menjelaskan di televisi, Minggu (15/12/2013), bahwa dia melihat ibunya yang sakit parah mengakhiri hidup dengan meminum obat tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com