"Tim PBB akan mengatakan telah terjadi pembantaian menggunakan senjata kimia," kata Fabius kepada Radio Perancis.
Tim penyidik PBB meninggalkan Suriah pada 31 Agustus lalu setelah mengumpulkan berbagai bukti terkait penyelidikan serangan senjata kimia pada 21 Agustus di pinggiran ibu kota Damaskus.
Pemerintah AS dan sekutunya sangat yakin rezim Presiden Bashar al-Assad adalah dalang serangan senjata kimia itu. Namun, tudingan itu dibantah Suriah yang disokong sekutunya, Rusia.
Sementara itu sejumlah sumber mengatakan laporan PBB nanti tidak akan secara eksplisit menuding pelaku serangan tersebut.
Meski demikian, berdasarkan laporan tim PBB dunia bisa menyimpulkan sendiri pihak yang paling bertanggung jawab atas serangan nuklir itu.
Laporan PBB itu nantinya akan menjadi salah satu sumber tawar menawar antara Moskwa dan Barat terkait rencana penyerahan senjata kimia Suriah ke PBB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.