Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Sempat Tertunda, Lebih dari 1.000 Orang Dievakuasi dari Aleppo

Kompas.com - 19/12/2016, 15:21 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com- Lebih dari 1.000 orang diungsikan dari wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak di Aleppo, Suriah, Senin (19/12/2016), setelah sempat mengalami penundaan.

"Sekitar 20 bus yang membawa orang-orang itu dari Aleppo” telah tiba di sisi barat kota, di wilayah  yang dikuasai pasukan pemerintah, kata Ahmad Dbis, dokter yang memimpin tim medis yang terlibat proses evakuasi.

"Ada sekitar 1.200 sampai 1.300 orang telah tiba di sini," kata Dbis sebagaimana dilaporkan kantor berita Agence France-Presse.

Lebih dari 30 bus penuh sesak dengan warga yang telah menunggu semalam di bawah suhu dingin untuk meninggalkan Aleppo timur setelah ada kesepakatan untuk evakuasi mereka. 

Senin pagi, 20 bus di antaranya dapat diberangkatkan setelah sempat mengalami penundaan beberapa jam.

Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mengatakan, sebelumnya hanya 350 orang bisa keluar dari Aleppo setelah Rusia dan Turki mendesak rezim Suriah untuk mengizinkan lima bus untuk melewati pos pemeriksaan akhir.

Keberangkatan bus yang tersisa dilaporkan telah ditunda sampai ratusan orang bisa dievakuasi dari dua desa di Suriah barat laut yang terkepung oleh para pemberontak.

SOHR yang berbasis di London, Inggris, mengatakan, diperkirakan 500 orang telah diangkut dari Fuaa dan Kafraya, Senin pagi.

"Sepuluh bus yang membawa 500 orang telah meninggalkan Fuaa dan Kafraya. Mereka dalam perjalanan ke wilayah yang dikuasai pemerintah di Aleppo," kata Direktur SOHR, Abdel Abdel Rahman.

Kesepakatan evakuasi dimediasi oleh Rusia, sekutu rezim Damaskus, dan milisi pendukung Turki, dan telah diawasi oleh Komite Palang Merah Internasional.

Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, memperkirakan, pada Kamis lalu bahwa 40.000 warga sipil dan mungkin 5.000 oposan masih terjebak di kantong pemberontak di Aleppo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com