Kepolisian Karachi menyatakan, di lokasi kejadian, ditemukan sebuah selebaran yang berisi pernyataan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Insiden ini adalah serangan paling berdarah kedua di Pakistan sepanjang tahun ini setelah akhir Januari sebuah serangan bom bunuh diri menewaskan 62 orang umat Syiah.
"Berdasarkan informasi awal yang kami peroleh dari rumah sakit, 43 orang tewas dan 13 lainnya terluka," kata Kepala Kepolisian Provinsi Sindh, Ghulam Haider Jamali.
"Enam orang teroris datang menunggangi tiga sepeda motor. Mereka memasuki bus dan langsung memberondongkan tembakan secara membabi buta. Mereka menggunakan pistol kaliber 9 mm dan korban tewas atau luka memang menderita luka akibat peluru 9 mm," kata Ghulam.
Seorang anggota senior Dewan Nasional Ismaili, sebuah organisasi komunitas yang menjadi wadah minoritas Syiah, Ismaili, membenarkan jumlah korban tewas dalam insiden tersebut.
Seorang pejabat keamanan setempat, kepada AFP, memperlihatkan selembar selebaran yang berlumuran darah berisi pernyataan ISIS yang mengaku mendalangi penembakan tersebut.
Selebaran itu hanya berupa selembar pernyataan yang dicetak tanpa lambang ISIS di atasnya. Selain itu, belum ada pernyataan resmi dari petinggi ISIS di Timur Tengah terkait serangan di Pakistan.
Selebaran sejenis pernah ditemukan polisi Pakistan setelah pembunuhan seorang warga AS Debra Lobo, staf fakultas di Lembaga Pendidikan Medis dan Kedokteran Gigi Jinnah, pada 16 April lalu. Namun, para analis meragukan keaslian selebaran tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.