Kertas itu berisi nama, usia, dan apa yang telah mereka lakukan sehingga mereka harus berlutut di ruang publik seperti itu. Ternyata, mereka adalah para tenaga pemasaran sebuah perusahaan di kota itu yang tak berhasil memenuhi target mereka.
Salah seorang pria yang berlutut itu, Zhen Liu (43), menuliskan kesalahan yang diperbuatnya dengan tulisan tangan di atas kertas yang terbuka di hadapannya.
"Saya gagal untuk memenuhi target penjualan yang dibebankan kepada saya," demikian tulis Zhen Liu.
"Saya harus berlutut di jembatan ini selama satu jam sebagai hukuman karena tak mampu menjalankan pekerjaan saya," tulis seorang pria lainnya bernama Ming Chou (39).
Melihat para karyawan pemasaran yang dipermalukan di muka umum seperti itu membuat seorang warga, Zhu Ku (29), sangat terkejut.
"Saya melihat beberapa orang berlutut, kepala tertunduk, dan mengucapkan permintaan maaf. Tidak ada informasi soal perusahaan yang mempekerjakan mereka, tapi tampaknya bukan perusahaan yang baik," ujar Zhu Ku.
Setelah beberapa lama berlutut, salah seorang dari mereka memutuskan dirinya sudah cukup dipermalukan, lalu berdiri sambil meremas kertas yang ada di hadapannya, kemudian membuang kertas itu sebelum berjalan pergi.
"Namun, karyawan yang lain tetap berlutut dan pasrah menerima hukuman mereka," tambah Zhu Ku.
Peristiwa ini dengan cepat menyebar di dunia maya. Sejumlah pengguna media sosial mengatakan, mereka tak akan mau bekerja di sebuah perusahaan kejam seperti itu.
Sementara itu, banyak pengguna internet mengatakan akan mencoba mencari nama perusahaan itu untuk mempermalukan perusahaan yang telah memperlakukan karyawannya dengan sangat buruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.